Ilmuwan Tiongkok bakal buat pesawat berbahan bakar sampah luar angkasa

Ilustrasi pesawat luar angkasa © 2015 3Dsculptor/ Shutterstock.com
Techno.id - Sekelompok ilmuwan asal Universitas Tsinghua di Beijing, Tiongkok baru-baru ini mengungkapkan ide 'gila' membuat pesawat luar angkasa berbahan bakar puing-puing sampah luar angkasa. Pesawat tersebut kabarnya bisa menangkap puing-puing terkecil hasil pembuangan atau sisa-sisa aktivitas penelitian yang bertebaran di luar angkasa untuk kemudian dijadikan bahan bakar pesawat bergerak menjelajahi luar angkasa.
Seperti dilansir oleh Engadget (3/12/15), pesawat tersebut nantinya akan dibekali dengan perangkat khusus yang dapat melacak dan mencari keberadaan puing-puing sampah yang bertebaran di penjuru luar angkasa. Namun, tak seperti perangkat berbasis laser yang selama ini telah digunakan oleh NASA untuk membersihkan sampah luar angkasa, perangkat besutan ilmuwan Tiongkok ini justru diklaim dapat menangkap partikel terkecil sampah-sampah luar angkasa bahkan yang berukuran kurang dari 10cm sekali pun.
- Pesawat kargo antariksa pertama China diluncurkan ke luar angkasa Barang apa saja ya yang dibawa ke luar angkasa?
- NASA siapkan pom bensin di luar angkasa, bukan untuk alien lho ya NASA telah menyediakan dana USD 200 juta atau senilai dengan Rp 1,7 triliun untuk membangun pom bensin pertama di luar angkasa.
- Tiongkok luncurkan roket berbahan bakar ramah lingkungan Hebat! Roket ini dikatakan bebas polusi dan bebas racun.
© 2015 HENDRIK SCHMIDT / AFP / Getty Images
Nantinya, setiap puing sampah luar angkasa akan ditangkap oleh perangkat untuk kemudian diolah menjadi bubuk halus di silinder berputar yang disebut ball mill. Hasil pengolahan berupa serbuk bermuatan ion di ball mill tersebut selanjutnya akan dipanaskan dan melewati sistem pemilahan.
Setelah dipilah, ion positif akan diarahkan melalui medan listrik untuk kemudian meningkatkan energi pesawat secara keseluruhan dan menghasilkan dorongan untuk membuat pesawat bergerak. Sementara hasil pengolahan berbentuk ion negatif akan dibuang kembali karena tak lagi dibutuhkan.
Kabarnya untuk membantu perangkat ini beroperasi, para peneliti akan menggunakan tenaga surya atau solar dan nuklir. Kendati demikian, diakui beberapa pihak penggunaan tenaga nuklir dalam proyek ini cukup berisiko terlebih saat perangkat atau pesawat dioperasikan di sekitar orbit bumi.
RECOMMENDED ARTICLE
HOW TO
-
Cara menjalankan aplikasi dan game Windows di Android menggunakan Winlator terbaru di 2025
-
Cara record Zoom di laptop dan MacBook yang simpel dan mudah, sekaligus trik merangkum meeting pakai A
-
5 Langkah preventif merawat baterai HP di tengah musim pancaroba 2025, ternyata ini yang bikin rusak
-
Cara mengetahui dan memeriksa jumlah siklus baterai iPhone terbaru 2025, ini 5 langkah merawatnya
-
Cara menghentikan baterai laptop agar tidak terisi daya di atas 80% di Windows 11, ini alasannya
TECHPEDIA
-
Ini sejarah dan kegunaan teks viral "Lorem Ipsum" di tugu IKN, sudah ada sejak abad ke 16
-
Penjelasan mengapa port USB punya banyak warna, format terbaru di 2025 punya kecepatan 80 Gbps
-
10 Cara download gambar di Pinterest kualitas HD, cepat dan mudah dicoba
-
Cara download game PS2 dan PS3 di laptop dan HP, bisa main berdua
-
10 Fitur canggih iPhone 16E, bakal jadi HP Apple termurah di bawah Rp 10 juta?
LATEST ARTICLE
TECHPEDIA Selengkapnya >
-
Ini sejarah dan kegunaan teks viral "Lorem Ipsum" di tugu IKN, sudah ada sejak abad ke 16
-
Penjelasan mengapa port USB punya banyak warna, format terbaru di 2025 punya kecepatan 80 Gbps
-
10 Cara download gambar di Pinterest kualitas HD, cepat dan mudah dicoba
-
Cara download game PS2 dan PS3 di laptop dan HP, bisa main berdua