Benarkah penyuka sesama jenis tidak akan pernah "sembuh"?

Techno.id - Hingga saat ini, "sembuh" atau tidaknya seorang homoseksual atau penyuka sesama jenis memang masih menjadi perdebatan. Beberapa orang meyakini bahwa "sembuh" dari keadaan yang menyebabkan seseorang bias terhadap gendernya ini merupakan sebuah pilihan. Namun, kebanyakan ilmuwan kurang setuju dengan pernyataan tersebut.
Para ilmuwan meyakini bahwa orang tidak bisa "sembuh" atau mengubah orientasi seksual berdasarkan pilihan hatinya. Terlebih lagi, beberapa studi menunjukkan bahwa menjadi gay atau lesbian ada kaitannya dengan genetik atau keadaan biologis.
- Homoseksual atau tidak dapat diketahui dari tes air liur Tes air liur dapat memprediksi seseorang homoseksual atau tidak dengan persentase 67 persen.
- Badi, penyuka sesama jenis yang ingin menikah Saya ingin menemukan pasangan.
- Wanita yang mengaku 'lurus' dalam hal seksual itu tak benar, setuju? Kebanyakan wanita yang mengaku 'lurus' justru terangsang saat melihat video pria dan wanita telanjang.
Sebuah studi pada tahun 2014 yang dimuat dalam Journal Psychological Medicine menemukan beberapa gen dalam kromosom yang dapat mengindikasikan seseorang menjadi gay atau lesbian. Penelitian tersebut menemukan gen pada kromosom X (kromosom yang menentukan jenis kelamin pada manusia) yang dikenal dengan sebutan Xq28 dan gen pada kromosom 8 yang banyak ditemukan pada pria gay. Penelitian ini menunjukkan bahwa "gen homoseksual" memiliki pengaruh yang lebih besar pada seseorang dengan orientasi seksual gay ketimbang lesbian.
Selain itu, sebuah studi pada 2012 menemukan bahwa perubahan epigenetik, atau perubahan tanda pada DNA yang mengubah serta mematikan gen tertentu selama perkembangan prenatal (sebelum kelahiran) dapat menyebabkan seseorang menjadi homoseksualitas.
Jika menyukai sesama jenis merupakan sebuah pilihan, maka orang-orang dengan "gen homoseksual" harusnya bisa mengubah disorientasi seksualnya. Nyatanya sebuah studi yang dimuat dalam Journal Archives of Sexual Behaviour di tahun 2012 menyatakan, beberapa wanita yang mengaku mengubah gaya hidup lesbian-nya ke gaya hidup normal tidak berhenti menjadi tertarik pada wanita.
Oleh karena itu, seseorang yang mengalami disorientasi seksual tidak akan pernah benar-benar mengubah ketertarikan seksualnya, melainkan hanya bisa mengubah perilakunya saja.
RECOMMENDED ARTICLE
HOW TO
-
Cara pakai Google Maps tanpa internet, tetap bisa jalan walau koneksi hilang tak berjejak
-
Cara terbaru mengetahui siapa yang menggunakan WiFi kita tanpa izin dan memblokirnya
-
Cara menerjemahkan chat WhatsApp pakai AI langsung di aplikasinya, gampang dan tak ribet
-
Cara terbaru merekam layar Macbook tanpa aplikasi tambahan, ringan dan tak bikin lemot
-
Cara terbaru kalibrasi warna monitor secara manual untuk desain grafis, ternyata gampang dan mudah
TECHPEDIA
-
5 Tanggal Steam Sale paling populer yang termurah, game harga ratusan ribu bisa dapat diskon 90%
-
Intip canggihnya Galaxy S25 Edge, bodinya bakal cuma setebal biji beras?
-
Tinggal diajak ngobrol, chatbot AI punya Netflix ini bisa kasih rekomendasi film yang asyik
-
Skype berhenti beroperasi setelah lebih dari 20 tahun, ganti jadi produknya Microsoft yang satu ini
-
Apa itu pindai mata dan World Coin, ternyata berbahaya bagi data pribadi pengguna
LATEST ARTICLE
TECHPEDIA Selengkapnya >
-
5 Tanggal Steam Sale paling populer yang termurah, game harga ratusan ribu bisa dapat diskon 90%
-
Intip canggihnya Galaxy S25 Edge, bodinya bakal cuma setebal biji beras?
-
Tinggal diajak ngobrol, chatbot AI punya Netflix ini bisa kasih rekomendasi film yang asyik
-
Skype berhenti beroperasi setelah lebih dari 20 tahun, ganti jadi produknya Microsoft yang satu ini