Aplikasi Seeing AI besutan Microsoft kini hadir di Android

Techno.id - Beberapa tahun lalu, Microsoft merilis aplikasi yang berguna untuk membantu para tunanetra dan orang dengan gangguan penglihatan untuk memahami apa yang terjadi di dunia sekitar mereka. Namun, saat itu aplikasi Seeing AI hanya diluncurkan di iPhone.
Dengan semangat yang tak terbendung atas pemanfaatan AI, kini Microsoft telah memperbarui aplikasi ini dan merilis untuk versi Android. Tentu saja, aplikasi ini telah mendapatkan beberapa komponen AI generatif dalam versi baru.
- Microsoft Translator dapat diakses tanpa jaringan internet Pembaruan yang dihadirkan Microsoft Translator tidak sama untuk setiap platform.
- 5 Tahun terakhir ada 5 inovasi yang buat tunanetra "melek" teknologi 5 tahun belakangan, beberapa teknologi bermunculan terlebih untuk membantu mereka yang memiliki keterbatasan penglihatan atau tunanetra.
- Dua minggu dirilis, Microsoft Selfie sudah diunduh 500.000 pengguna Pihak Microsoft tak pernah menyangka aplikasinya ini akan sangat disambut dengan baik oleh para pengguna di seluruh dunia.
Pada intinya, Seeing AI adalah aplikasi narasi. Pengguna cukup membukanya, memilih mode, dan aplikasi ini akan memberi tahu pengguna apa yang dilihatnya. Kemampuan ini paling mengesankan dalam mode teks pendek.
Potongan teks apa pun dalam jendela bidik kamera akan dibacakan dengan lantang dengan pengaturan ini. Hal ini dapat membantu orang menemukan rambu-rambu, membaca label produk, dan banyak lagi.
Video di bawah ini, dari rilis asli aplikasi ini, menunjukkan betapa cepatnya opsi teks pendek dapat mengenali kata-kata-bahkan dapat berfungsi sewaktu pengguna mengendarai mobil.
Aplikasi ini juga menyertakan mode yang mengenali dan mengidentifikasi denominasi mata uang, barcode, warna, dan bahkan wajah. Secara default, aplikasi ini hanya dapat memberi tahu pengguna berapa banyak wajah yang terlihat, seberapa jauh, dan bagaimana ekspresinya. Namun, pengguna bisa mengajarkannya siapa saja temannya sehingga aplikasi ini dapat mengenali mereka berdasarkan nama di masa mendatang.
Ada juga mode pemindaian dokumen, yang memungkinkan pengguna untuk membaca dengan teliti sebuah halaman dan melihat apa yang tertulis di dalamnya. Fitur ini sudah ada di aplikasi, tetapi AI generatif telah dijalin untuk memungkinkan aplikasi menjawab pertanyaan tentang dokumen.
Penambahan generatif berlanjut dengan mode pemandangan, yang akan menjelaskan apa pun yang muncul di jendela bidik kamera. Bahkan ada tombol ‘info lebih lanjut’ yang akan memperluas deskripsi pemandangan. Mode ini secara mencolok dicantumkan sebagai pratinjau, seperti alat bantu AI generatif lainnya, alat bantu ini bisa saja berhalusinasi dan salah menggambarkan substansi pemandangan. Namun dari hasil pengujian, tampaknya aplikasi ini cukup akurat.
Seeing AI kini tersedia gratis di Play Store dan masih ada di Apple App Store. Aplikasi gratis ini tersedia dalam 18 bahasa dan Microsoft berencana untuk menggandakan jumlah tersebut tahun depan.
RECOMMENDED ARTICLE
- 5 Tips mendapatkan diskon saat belanja online, aktifkan notifikasi aplikasi dan email
- Begini cara mengkloning aplikasi di Android dan ini alasan mengapa kamu perlu melakukannya
- Sekarang WhatsApp membuat fitur berbagi layar menjadi lebih mudah di perangkat Android
- WhatsApp sedang menguji coba berbagi status otomatis ke Instagram
- Cara memperpanjang masa pakai baterai smartphone Android dengan aplikasi Electron
HOW TO
-
11 Aplikasi lacak nomor HP terbaru selain Getcontact, untuk Android dan iOS
-
Cara cek spesifikasi laptop atau PC tanpa aplikasi tambahan, bisa juga untuk cek kesehatan hardisk
-
Cara terbaru download dokumen di Course Hero tanpa login, gratis nggak ribet
-
Cara terbaru menyambungkan speaker bluetooth ke laptop dan komputer, satu klik selesai
-
Trik Copy - Paste berbagai macam file atau teks sekaligus di Windows 11, nggak perlu bolak-balik lagi
TECHPEDIA
-
Intip canggihnya Galaxy S25 Edge, bodinya bakal cuma setebal biji beras?
-
Tinggal diajak ngobrol, chatbot AI punya Netflix ini bisa kasih rekomendasi film yang asyik
-
Skype berhenti beroperasi setelah lebih dari 20 tahun, ganti jadi produknya Microsoft yang satu ini
-
Apa itu pindai mata dan World Coin, ternyata berbahaya bagi data pribadi pengguna
-
Ini sejarah dan kegunaan teks viral "Lorem Ipsum" di tugu IKN, sudah ada sejak abad ke 16
LATEST ARTICLE
TECHPEDIA Selengkapnya >
-
Intip canggihnya Galaxy S25 Edge, bodinya bakal cuma setebal biji beras?
-
Tinggal diajak ngobrol, chatbot AI punya Netflix ini bisa kasih rekomendasi film yang asyik
-
Skype berhenti beroperasi setelah lebih dari 20 tahun, ganti jadi produknya Microsoft yang satu ini
-
Apa itu pindai mata dan World Coin, ternyata berbahaya bagi data pribadi pengguna