Akhirnya, Maluku jadi yang pertama dalam penataan Frekuensi 1800 Mhz
Techno.id - Akhirnya keputusan tata ulang pindah frekuensi ke 1800 Mhz untuk jaringan anti lemot 4G LTE disepakati antar operator. Sebut saja Telkomsel, XL, Indosat dan Tri yang siap untuk pindah ke 1800 Mhz.
Perpindahan frekuensi ini akan dimulai di daerah timur Indonesia, lebih tepatnya di Maluku dan Maluku Utara. Karena di daerah ini BTS (Base Transceiver Station) dari seluruh operator paling sedikit di wilayah ini dibandingkan wilayah lain seperti Jawa yang jauh lebih padat.
Ivan Cahya permana, VP Technology & System Telkomsel dalam wawancaranya dengan Merdeka (10/04/15) juga menambahkan, "Hal ini menjadikan sarana semacam walking up bagi kami para operator sebelum memasuki wilayah yang padat seperti Jawa di Oktober atau November nanti."
Untuk pelaksanaan ini akan siap dilaksanakan mulai bulan depan, lebih tepatnya tanggal 1 Mei hingga 23 November 2015. Setelah Maluku dan Maluku Utara, Papua, Kalimantan Timur dan wilayah lainnya akan siap menyusul.
Alasan lain pemilihan daerah luar Jawa yang berpindah frekuensi lebihcepat, selain jumlah BTS yang sedikit tapi karena konfigurasi jaringan diJawa yang sangat rumit.
"Pulau Jawa itu konfigurasi network-nya rumit." tegasnya.
Namun sebelum pelaksanaan penataan di 1800 Mhz, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) akan mengeluarkan Peraturan Menteri (Permen) Tentang penataan di spektrum tersebut, menurut Direktur Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika (SDPPI), Muhammad Budi Setiawan.
Untuk daerah Jakarta harus bersabar karena mendapat deretan terakhir dalam penataan ini, seperti yang dijelaskan Ivan. "Jakarta juga jadi daerah paling akhir untuk penataan frekuensi ini".
RECOMMENDED ARTICLE
- Akhirnya, frekuensi 1800MHz akan segera ditata ulang
- Sambut "Tambora Menyapa Dunia", XL perkuat jaringan di Sumbawa
- Kanal 4G di frekuensi 1800MHz pakai gabungan direct dan indirect
- CEO anyar XL Axiata tetapkan program "Sisternet", tepatkah?
- Dengan 88 ribu BTS, Telkomsel berhasil rangkul 140 juta pelanggan