6 StartUp besar saingan Silicon Valley yang perlu Anda ketahui

Ilustrasi StartUp © huffingtonpost.com
Techno.id - Mereka masih muda, bersemangat, dan memutar uang jutaan dollar. Ya, Anda telah memasuki era digital, di mana banyak StartUp bermunculan dan memiliki peranan sangat penting bagi masyarakat dunia. Bermarkas di Los Angeles, Amerika Serikat, StartUp berikut ini merupakan saingan berat Silicon Valley.
Siapa saja yang berada di balik StartUp besar ini? Berapa banyak uang yang mengalir pada mereka? Bergerak dalam bidang apa saja? Well, untuk menjawabnya, Anda harus menyimak satu persatu deretan foto berikut ini...
- Tiga tim Startup Sprint berangkat ke Sillicon Valley Startup Sprint telah mencapai babak penentuan pemenang. Riliv, Masaku, dan Reblood siap bersaing memperebutkan posisi pertama
- Ini 6 startup unicorn dari Asia Tenggara yang berpeluang jadi raksasa Indonesia menyumbangkan dua nama di daftar ini.
- Asyik, ada modal Rp 2 triliun untuk startup Indonesia "Kami ingin bekerjasama dengan pebisnis yang luar biasa untuk melahirkan pemimpin pasar di Asia Tenggara..."

Honest Company
Founder StartUp yang satu ini adalah seleb Jessica Alba. Mengawali karir bisnis dengan memegang merk popok bayi, perusahaan ini kemudian berkembang pesat. Bahkan pada bulan September lalu, mereka meresmikan sebuah anak perusahaan bernama Honest Beauty, yang lebih berkonsentrasi pada make-up.
Perusahaan ini dibentuk pada tahun 2011 oleh Jessica Alba, Brian Lee, Sean Kane, dan Christopher Gavigan. Mereka didanai oleh Fidelity Investments, IVP, General Catalyst, and Lightspeed Venture Partners sebesar Rp 3.1 triliun.

Ring
Ring didirikan oleh Jamie Siminoff pada tahun 2012. Awalnya, perusahaan ini bernama DoorBot. Baru pada tahun 2014 berubah nama menjadi Ring. Secara garis besar, perusahaan ini memproduksi bel pintu yang akan memberikan notifikasi pada ponsel jika seseorang memencetnya.
Tak hanya notifikasi, pengguna juga bisa me-reject atau menerima panggilan video dari tamu yang bertandang ke rumahnya. Perusahaan ini mendapat sokongan dana sebesar Rp 521 miliar dari Richard Branson, True Ventures, Shea Ventures, American Family Insurance, Upfront Ventures dan beberapa investor lain.

Zynga
Anda tentu tak asing dengan nama Zynga. Pengembang game untuk mobile device ini telah berdiri sejak beberapa tahun lalu. Tak hanya game, tercatat setidaknya StartUp ini punya andil dalam 25 aplikasi dengan rating tinggi di Apple App Store.
Perusahaan ini didirikan oleh Walter Driver, Eytan Elbaz, Ankur Bulsura, dan Eric Futoran. StartUp ini mendapat sokongan dana sebesar Rp 581 miliar dari Lerer Ventures, Greycroft Partners, Anthem Venture Partners, dan Evolution Media Partners, serta beberapa investor lain.

Heal
Konsep awal Heal adalah mengembalikan era dokter yang bisa dipanggil ke rumah jika ada yang membutuhkan. Untuk tarip standar, Anda harus membayar Rp 1,3 juta setiap kunjungan, atau harga tertentu untuk pengobatan dan penanganan khusus.
StartUp ini didirikan oleh Reena Dua, Nick Desai, dan Greg Dubnick pada tahun 2014 lalu. Perusahaan ini mendapat suntikan dana sebesar Rp 120 miliar dari Slow Ventures, March Capital, dan seleb Lionel Ritchie.

Parachute
Sedikit berbeda dengan StartUp sebelumnya, Parachute memproduksi tempat tidur. Perusahaan ini membuat tempat tidur berkualitas serta aman untuk anak-anak, dengan bahan terbaik yang diimpor dari Italia. Uniknya, setiap konsumen yang membeli tempat tidur tersebut secara tidak langsung juga menyumbang untuk pembuatan tirai anti nyamuk agar anak-anak yang tinggal di Afrika bisa tidur dengan lebih aman.
Perusahaan ini didirikan tahun 2014 oleh Ariel Kaye. Parachute mendapat sokongan dana sebesar Rp 73 miliar dari Upfront Ventures, Joanne Wilson, QueensBridge Venture Partners, dan Structure Partners.

Cargomatic
Cargomatic memiliki kendaraan terbesar yang ada dalam jajaran UBER. StartUp yang satu ini memang berkonsep seperti UBER hanya saja ia mengkhususkan diri pada cargo dan menggunakan truk-truk besar sebagai armadanya. Cargomatic didirikan oleh Jonathan Kessler, Brett Parker, dan Martin Hendleman pada tahun 2013 lalu.
Untuk mengembangkan usahanya, perusahaan ini menerima investasi sebesar Rp 173 miliar dari beberapa investor seperti Volvo Group Venture Capital, SV Angel, Canaan Partners, dan Sherpa Ventures.
HOW TO
-
Cara pakai Google Maps tanpa internet, tetap bisa jalan walau koneksi hilang tak berjejak
-
Cara terbaru mengetahui siapa yang menggunakan WiFi kita tanpa izin dan memblokirnya
-
Cara menerjemahkan chat WhatsApp pakai AI langsung di aplikasinya, gampang dan tak ribet
-
Cara terbaru merekam layar Macbook tanpa aplikasi tambahan, ringan dan tak bikin lemot
-
Cara terbaru kalibrasi warna monitor secara manual untuk desain grafis, ternyata gampang dan mudah
TECHPEDIA
-
5 Tanggal Steam Sale paling populer yang termurah, game harga ratusan ribu bisa dapat diskon 90%
-
Intip canggihnya Galaxy S25 Edge, bodinya bakal cuma setebal biji beras?
-
Tinggal diajak ngobrol, chatbot AI punya Netflix ini bisa kasih rekomendasi film yang asyik
-
Skype berhenti beroperasi setelah lebih dari 20 tahun, ganti jadi produknya Microsoft yang satu ini
-
Apa itu pindai mata dan World Coin, ternyata berbahaya bagi data pribadi pengguna
LATEST ARTICLE
TECHPEDIA Selengkapnya >
-
5 Tanggal Steam Sale paling populer yang termurah, game harga ratusan ribu bisa dapat diskon 90%
-
Intip canggihnya Galaxy S25 Edge, bodinya bakal cuma setebal biji beras?
-
Tinggal diajak ngobrol, chatbot AI punya Netflix ini bisa kasih rekomendasi film yang asyik
-
Skype berhenti beroperasi setelah lebih dari 20 tahun, ganti jadi produknya Microsoft yang satu ini