Rupiah melempem tak halangi perusahaan adopsi teknologi

Ilustrasi Dell © istimewa
Techno.id - Nilai tukar dolar Amerika Serikat yang masih mengangkasa menghadapi Rupiah mempengaruhi semua sektor industri di Tanah Air. Meski begitu, perusahaan di Indonesia disebutkan masih getol melakukan adopsi teknologi terbaru bagi bisnisnya.
Hal tersebut diungkapkan Catherine Lian selaku Managing Director Dell Indonesia. Ia menyebutkan kondisi penurunan mata uang tidak menghalangi langkah perusahaan dalam mengadopsi inovasi baru, khususnya di bidang teknologi yang kian banyak dipakai perusahaan besar.
- Ekonomi Indonesia ‘galau’, ekspansi teknologi geser ke luar Jakarta Kondisi ekonomi sedang ‘galau’ karena tingginya nilai tukar dolar Amerika Serikat terhadap rupiah.
- Syukurlah, Asus tak akan naikkan harga produk karena dolar AS Vendor asal Taiwan, Asus mengaku tak akan melakukan penyesuaian harga demi mengamankan bisnis perangkat mobile.
- Rupiah melempem, vendor smartphone ‘sunat’ biaya promosi Semakin menurunnya nilai tukar rupiah terhadap US dollar berimbas pada biaya produksi yang harus dikeluarkan oleh vendor smartphone.
“Soal nilai tukar yang menurun terjadi tidak hanya di sini. Banyak negara yang mengalami kondisi yang sama, beberapa negara tetangga seperti Malaysia dan India termasuk yang kena imbas naiknya nilai dolar AS,” ujar Catherine di sela acara Dell User Forum 2015.
Bahkan, Catherine optimis produk yang disediakan perusahaannya masih akan diterima dengan baik oleh pasar di tengah nilai rupiah yang tertekan. Pasalnya,
data memperlihatkan perusahaan di Indonesia nyatanya terus mengalami pertumbuhan.
“Perusahaan di Indonesia terlihat tidak menurunkan investasi teknologinya. Mungkin ini karena perusahaan produk teknologi yang dibeli perusahaan sekarang telah dianggarkan sebelumnya ketika belum ada penurunan nilai tukar rupiah,” tambah Catherine.
Kondisi positif yang tampak di industri teknologi tersebut diklaim merangsang Dell agar terus berupaya melahirkan layanan dan produk baru guna membantu perusahaan di Indonesia. Perusahaan asal Amerika Serikat itu berharap perusahaan di Indonesia bisa tetap tumbuh di tengah kondisi ekonomi yang tidak menentu sekarang ini.
RECOMMENDED ARTICLE
HOW TO
-
Cara terbaru mengetahui siapa yang menggunakan WiFi kita tanpa izin dan memblokirnya
-
Cara menerjemahkan chat WhatsApp pakai AI langsung di aplikasinya, gampang dan tak ribet
-
Cara terbaru merekam layar Macbook tanpa aplikasi tambahan, ringan dan tak bikin lemot
-
Cara terbaru kalibrasi warna monitor secara manual untuk desain grafis, ternyata gampang dan mudah
-
Cara menghapus aplikasi bawaan Windows yang jarang digunakan, bisa bikin lemot jika diabaikan
TECHPEDIA
-
5 Tanggal Steam Sale paling populer yang termurah, game harga ratusan ribu bisa dapat diskon 90%
-
Intip canggihnya Galaxy S25 Edge, bodinya bakal cuma setebal biji beras?
-
Tinggal diajak ngobrol, chatbot AI punya Netflix ini bisa kasih rekomendasi film yang asyik
-
Skype berhenti beroperasi setelah lebih dari 20 tahun, ganti jadi produknya Microsoft yang satu ini
-
Apa itu pindai mata dan World Coin, ternyata berbahaya bagi data pribadi pengguna
LATEST ARTICLE
TECHPEDIA Selengkapnya >
-
5 Tanggal Steam Sale paling populer yang termurah, game harga ratusan ribu bisa dapat diskon 90%
-
Intip canggihnya Galaxy S25 Edge, bodinya bakal cuma setebal biji beras?
-
Tinggal diajak ngobrol, chatbot AI punya Netflix ini bisa kasih rekomendasi film yang asyik
-
Skype berhenti beroperasi setelah lebih dari 20 tahun, ganti jadi produknya Microsoft yang satu ini