Rem otomatis dari Toyota ini bisa hindarkan Anda dari kecelakaan

Ilustrasi Toyota Yaris © autocar.co.uk
Techno.id - Dengan semakin padatnya lalu lintas jalan raya, kemungkinan kecelakaan yang terjadi akan semakin banyak. Pengemudi dituntut untuk berkonsentrasi lebih agar terhindar dari hal-hal yang tak diinginkan saat berkendara.
Menyikapi perilaku pengemudi dan kondisi jalan belakangan ini, Toyota telah merilis teknologi terbarunya demi meningkatkan keselamatan saat mengendarai mobil. Bernama Toyota Safety Sense, teknologi ini punya fitur automatic emergency braking bagi pengemudi tak mampu menghentikan kendaraan di saat darurat.
- Jadi piranti standar, teknologi ini akan digunakan pada semua mobil Menyikapi perilaku mengemudi masyarakat modern, 20 raksasa otomotif ini menyiapkan teknologi baru yang bakal jadi piranti standar sebuah mobil.
- Bikin terobosan, Toyota bakal kembangkan 'Guardian Angel' Toyota kembangkan sistem mobil otonom untuk mobil masa depan bernama 'Guardian Angel'.
- McEasy perkenalan TrackVision, teknologi kamera kendaraan berbasis AI untuk meminimalisir kecelakaan Teknologi besutan McEasy mampu mencegah pengemudi mengalami microsleep dan melindungi muatan logistik hingga selamat sampai tujuan
Seperti yang dilansir oleh Auto Express pada hari Rabu (05/08/15), sensor baru keluaran Toyota ini baru tersedia untuk Toyota Aygo city car dan Toyota Yaris. Sebelumnya, teknologi ini telah diterapkan pada Toyota Avensis dan Auris pada awal musim panas lalu.
Tentu saja dengan adanya piranti Pre-Collision System (PCS) ini, angka kecelakaan mampu diminimalir. Sensor ini akan mendeteksi dan memberikan peringatan pada pengemudi sebelum benturan terjadi. Jika sang penegmudi tanggap dan segera menginjak pedal rem, maka Pre Crash Brake Assist akan membantu dengan memberikan tambahan tenaga pengereman.
Namun jika tidak, maka giliran Autonomous Emergency Braking lah yang bekerja. Alat ini akan melambatkan mobil Anda secara otomatis hingga kecepatan 30 km/h untuk mengurangi tekanan saat terjadi benturan, atau menghindarinya jika masih bisa.
Pertanyaan yang kemudian muncul adalah, apakah sensor ini sudah masuk ke Indonesia? Atau apakah sensor ini bisa membantu mengurangi angka kecelakaan, atau malah akan mengubah perilaku mengemudi di jalan raya?
RECOMMENDED ARTICLE
HOW TO
-
Cara menjalankan aplikasi dan game Windows di Android menggunakan Winlator terbaru di 2025
-
Cara record Zoom di laptop dan MacBook yang simpel dan mudah, sekaligus trik merangkum meeting pakai A
-
5 Langkah preventif merawat baterai HP di tengah musim pancaroba 2025, ternyata ini yang bikin rusak
-
Cara mengetahui dan memeriksa jumlah siklus baterai iPhone terbaru 2025, ini 5 langkah merawatnya
-
Cara menghentikan baterai laptop agar tidak terisi daya di atas 80% di Windows 11, ini alasannya
TECHPEDIA
-
Ini sejarah dan kegunaan teks viral "Lorem Ipsum" di tugu IKN, sudah ada sejak abad ke 16
-
Penjelasan mengapa port USB punya banyak warna, format terbaru di 2025 punya kecepatan 80 Gbps
-
10 Cara download gambar di Pinterest kualitas HD, cepat dan mudah dicoba
-
Cara download game PS2 dan PS3 di laptop dan HP, bisa main berdua
-
10 Fitur canggih iPhone 16E, bakal jadi HP Apple termurah di bawah Rp 10 juta?
LATEST ARTICLE
TECHPEDIA Selengkapnya >
-
Ini sejarah dan kegunaan teks viral "Lorem Ipsum" di tugu IKN, sudah ada sejak abad ke 16
-
Penjelasan mengapa port USB punya banyak warna, format terbaru di 2025 punya kecepatan 80 Gbps
-
10 Cara download gambar di Pinterest kualitas HD, cepat dan mudah dicoba
-
Cara download game PS2 dan PS3 di laptop dan HP, bisa main berdua