Perusahaan 'di balik' Samsung Pay diretas sekelompok hacker

Ilustrasi Samsung Pay © techno.id
Techno.id - Beberapa waktu lalu Samsung resmi meluncurkan Samsung Pay. Namun tak lama kemudian, sebuah berita buruk terjadi. Kabarnya, perusahaan di balik Samsung Pay diretas oleh para hacker.
Seperti yang telah diberitakan oleh Engadget pada hari Kamis (08/10/15), perusahaan yang bernama LoopPay ini telah diretas oleh hacker. LoopPay adalah perusahaan yang menciptakan teknologi yang kemudian digunakan oleh Samsung Pay.
- Samsung Pay kini miliki 1 juta pengguna di Korea Selatan Samsung Pay kini berjaya di negeri sendiri.
- Meski transaksi besar, Samsung tak akan monetisasi Samsung Pay Saat ini, Samsung memutuskan untuk hanya fokus pada bagaimana user dapat menggunakan Samsung Pay secara mudah dan nyaman.
- Kalau Samsung Galaxy S6 di-root, fitur penting ini akan hilang loh! Samsung tak ingin fitur Samsung Pay-nya menyebabkan masalah, akibat proses rooting yang dilakukan penggunanya.
Teknologi ini kemudian diakuisisi oleh Samsung dengan harga Rp 3,4 triliun. Teknologi ini memungkinkan pengguna Samsung untuk melakukan pembayaran secara mobile dan diluncurkan di Amerika Serikat pada tanggal 28 September lalu.
Menanggapi kejadian tersebut, juru bicara Samsung mengatakan, "Kejadian itu tak berdampak apapun pada Samsung Pay, dan tak ada satupun informasi pembayaran yang bocor," ujarnya menjelaskan.
LoopPay telah diserang oleh sekelompok hacker yang bernama Codoso beberapa kali. Kabarnya, komplotan tersebut dibekingi oleh anggota pemerintah China. Parahnya lagi, anggota komplotan tersebut telah berhasil menyusup ke dalam sistem corporate LoopPay setidaknya selama 5 bulan.
Codoso juga dikabarkan memiliki reputasi sebagai hacker yang bisa menyerang sampai beberapa kali. Sementara itu, pihak LoopPay sendiri mengatakan belum menemukan bukti, apakah ada data customer atau pembayaran yang telah dicuri.
Berita ini memang sempat tersebar, dan sekali lagi pihak Samsung menegaskan, bahwa sasaran utama adalah LoopPay, yang secara fisik bukan bagian dari Samsung Pay. Yah semoga saja masalah ini segera terselesaikan dan tak sampai benar-benar merembet ke Samsung Pay.
RECOMMENDED ARTICLE
HOW TO
-
Cara terbaru mengetahui siapa yang menggunakan WiFi kita tanpa izin dan memblokirnya
-
Cara menerjemahkan chat WhatsApp pakai AI langsung di aplikasinya, gampang dan tak ribet
-
Cara terbaru merekam layar Macbook tanpa aplikasi tambahan, ringan dan tak bikin lemot
-
Cara terbaru kalibrasi warna monitor secara manual untuk desain grafis, ternyata gampang dan mudah
-
Cara menghapus aplikasi bawaan Windows yang jarang digunakan, bisa bikin lemot jika diabaikan
TECHPEDIA
-
5 Tanggal Steam Sale paling populer yang termurah, game harga ratusan ribu bisa dapat diskon 90%
-
Intip canggihnya Galaxy S25 Edge, bodinya bakal cuma setebal biji beras?
-
Tinggal diajak ngobrol, chatbot AI punya Netflix ini bisa kasih rekomendasi film yang asyik
-
Skype berhenti beroperasi setelah lebih dari 20 tahun, ganti jadi produknya Microsoft yang satu ini
-
Apa itu pindai mata dan World Coin, ternyata berbahaya bagi data pribadi pengguna
LATEST ARTICLE
TECHPEDIA Selengkapnya >
-
5 Tanggal Steam Sale paling populer yang termurah, game harga ratusan ribu bisa dapat diskon 90%
-
Intip canggihnya Galaxy S25 Edge, bodinya bakal cuma setebal biji beras?
-
Tinggal diajak ngobrol, chatbot AI punya Netflix ini bisa kasih rekomendasi film yang asyik
-
Skype berhenti beroperasi setelah lebih dari 20 tahun, ganti jadi produknya Microsoft yang satu ini