Mobil driverless jadi 'musuh' bagi pabrikan komponen mobil dunia

Ilustrasi Toyota Lexus driverless car © 2015 Toyota Motor Co
Techno.id - Beberapa waktu belakangan, mobil driverless menjadi tren yang paling berkembang di industri otomotif. Hampir sebagian besar pabrikan otomotif ternama dunia saat ini berlomba-lomba membuat mobil dengan teknologi yang memungkinkan pengemudi tak butuh lagi mengemudi.
Kendati cukup banyak mendapat sambutan positif, di satu sisi perkembangan tren mobil driverless nyatanya membuat sebagian besar pengusaha komponen mobil ketar-ketir. Pasalnya, kehadiran mobil berteknologi driverless akan membuat bisnis mereka yang salah satu tugasnya membuat komponen kemudi akan lesu ke depannya dan bahkan terancam gulung tikar.
- Toyota bakal bebaskan konsumennya dari tirani teknologi Toyota klaim bahwa teknologi terbaru yang sedang dikembangkannya akan membuat penggunanya kembali manusiawi.
- Banyak orang tidak suka perusahaan teknologi produksi mobil tanpa awak Hal ini ditunjukkan setelah The World Economic Forum dan The Boston Consulting Group data survei mereka.
- Apple mulai jejaki dunia automotif? Rencana tersebut dibocorkan oleh bos Fiat pasca mengadakan pertemuan dengan petinggi Apple dan Tesla.
Seperti dilansir oleh Bloomberg (21/12/15), Tetsuo Agata, CEO JTEKT Corp sebuah perusahaan komponen asal Jepang mengungkapkan kekhawatirannya akan perkembangan tren mobil driverless ini. Menurutnya, jika saat ini perusahaan yang dipimpinnya itu tak segera beradaptasi maka bisa jadi dalam hitungan tahun ke depan akan gulung tikar seperti perusahaan-perusahaan lainnya.
"Jika kamu tak beradaptasi maka kami akan mengalami masa krisis dan kemungkinan besar akan gulung tikar," ujar pria 62 tahun itu dalam sebuah kesempatan wawancara di Nagoya.
Lebih lanjut Agata menjelaskan bahwa Toyota dan Nissan yang selama ini menjadi konsumen tetapnya saja sudah mulai menunjukkan ketertarikannya mengembangkan mobil tanpa kemudi. Nah, jika tak sesegera mungkin melakukan terobosan maka bisa jadi JTEKT Corp akan kehilangan pasar yang diklaimnya telah mencapai seperempat pasar komponen global.
Untuk mengatasi hal ini, Agata dan perusahaannya berupaya mengembangkan teknologi berbasis sistem steer-by-wire yang akan menjadi salah satu senjata andalan dalam menghadapi masa depan industri otomotif dunia. Bahkan, perusahaan yang berpusat di Osaka, Jepang itu juga dilaporkan bakal merekrut peneliti dari universitas ternama dan laboratorium penelitian serta mengakuisisi perusahaan yang ahli menggarap teknologi driverless.
JTEKT Corp pun diketahui sudah menyiapkan dana sekitar USD 660 juta atau setara Rp9,03 triliun untuk menyongsong tahun 2016.
RECOMMENDED ARTICLE
HOW TO
-
Cara menjalankan aplikasi dan game Windows di Android menggunakan Winlator terbaru di 2025
-
Cara record Zoom di laptop dan MacBook yang simpel dan mudah, sekaligus trik merangkum meeting pakai A
-
5 Langkah preventif merawat baterai HP di tengah musim pancaroba 2025, ternyata ini yang bikin rusak
-
Cara mengetahui dan memeriksa jumlah siklus baterai iPhone terbaru 2025, ini 5 langkah merawatnya
-
Cara menghentikan baterai laptop agar tidak terisi daya di atas 80% di Windows 11, ini alasannya
TECHPEDIA
-
Ini sejarah dan kegunaan teks viral "Lorem Ipsum" di tugu IKN, sudah ada sejak abad ke 16
-
Penjelasan mengapa port USB punya banyak warna, format terbaru di 2025 punya kecepatan 80 Gbps
-
10 Cara download gambar di Pinterest kualitas HD, cepat dan mudah dicoba
-
Cara download game PS2 dan PS3 di laptop dan HP, bisa main berdua
-
10 Fitur canggih iPhone 16E, bakal jadi HP Apple termurah di bawah Rp 10 juta?
LATEST ARTICLE
TECHPEDIA Selengkapnya >
-
Ini sejarah dan kegunaan teks viral "Lorem Ipsum" di tugu IKN, sudah ada sejak abad ke 16
-
Penjelasan mengapa port USB punya banyak warna, format terbaru di 2025 punya kecepatan 80 Gbps
-
10 Cara download gambar di Pinterest kualitas HD, cepat dan mudah dicoba
-
Cara download game PS2 dan PS3 di laptop dan HP, bisa main berdua