Mendag bakal tiru strategi AS dalam pengembangan industri digital

Ilustrasi e-commerce © 2015 mangpor2004 / Shutterstock.com
Techno.id - Perhatian Thomas Lembong terhadap industri digital ternyata begitu tinggi. Menteri Perdagangan itu menyatakan ingin berkontribusi semaksimal mungkin di sektor ini. Caranya yaitu dengan mengadopsi strategi industri berbasis online, termasuk e-commerce di dalamnya, seperti yang pernah diterapkan di Negeri Paman Sam pada pertengahan 1990.
Sebagai gambaran, di era tersebut industri digital tumbuh besar berkat lahir dan digunakannya internet secara luas. Ia pun menyebut dua faktor yang akan ia pelajari dan adopsi.
- Ini kunci perusahaan sukses dalam era revolusi industri Data kini menggantikan minyak dan gas sebagai komoditas yang memiliki nilai paling tinggi.
- Industri e-commerce sambut baik perekonomian digital Akhirnya road map e-commerce Indonesia dikeluarkan untuk jadi landasan pembangunan ke depannya.
- 7 Isu strategis dalam roadmap e-commerce Indonesia Akhirnya yang ditunggu-tunggu sejak tahun lalu rilis juga.
"Di AS, ada dua aspek yakni light touch dan safe harbor," Thomas berujar pada wartawan Antara (18/01/16).
Penerapan konsep 'light touch', menurut Thomas, adalah bentuk dukungan pemerintah dengan cara memberikan ruang yang luas pada industri digital untuk bereksperimen. Di sisi lain, 'safe harbor' hadir sebagai konsekuensi eksperimen itu. Rincinya, ketika ada pihak yang dirugikan dalam eksperimen tersebut, maka pihak yang merugi itu tidak dapat memperkarakan kerugian yang dialami selama tak ada indikasi penipuan dari pihak lain.
"Eksperimen pasti banyak yang gagal, dan ketika gagal pasti ada pihak yang dirugikan. Tetapi jangan langsung jadi perkara. Itu makna utama dari safe harbor, ada perlindungan, asal dengan tidak dengan niat buruk," imbuhnya.
Nah, realisasi keinginan Mendag ini dituangkan dalam dukungan terhadap pemberian regulasi yang tidak memberatkan. Masih menurut Lembong, lebih baik menerapkan aturan yang sederhana tetapi diperketat sehingga pelaku UKM masih punya kans untuk berkembang dan perusahaan besar tak bisa macam-macam.
RECOMMENDED ARTICLE
- Regulasi e-commerce Indonesia dijamin nyaman untuk UKM
- Kabar baik, roadmap e-commerce siap diluncurkan akhir Januari 2016
- Nilai e-commerce ditargetkan capai Rp1.800 triliun tahun 2020
- CEO Bukalapak: Resolusi 2016 sejajar dengan pemain global
- Dirasa penting, pemerintah berikan kesempatan untuk belajar e-commerce
HOW TO
-
Cara terbaru mengetahui siapa yang menggunakan WiFi kita tanpa izin dan memblokirnya
-
Cara menerjemahkan chat WhatsApp pakai AI langsung di aplikasinya, gampang dan tak ribet
-
Cara terbaru merekam layar Macbook tanpa aplikasi tambahan, ringan dan tak bikin lemot
-
Cara terbaru kalibrasi warna monitor secara manual untuk desain grafis, ternyata gampang dan mudah
-
Cara menghapus aplikasi bawaan Windows yang jarang digunakan, bisa bikin lemot jika diabaikan
TECHPEDIA
-
5 Tanggal Steam Sale paling populer yang termurah, game harga ratusan ribu bisa dapat diskon 90%
-
Intip canggihnya Galaxy S25 Edge, bodinya bakal cuma setebal biji beras?
-
Tinggal diajak ngobrol, chatbot AI punya Netflix ini bisa kasih rekomendasi film yang asyik
-
Skype berhenti beroperasi setelah lebih dari 20 tahun, ganti jadi produknya Microsoft yang satu ini
-
Apa itu pindai mata dan World Coin, ternyata berbahaya bagi data pribadi pengguna
LATEST ARTICLE
TECHPEDIA Selengkapnya >
-
5 Tanggal Steam Sale paling populer yang termurah, game harga ratusan ribu bisa dapat diskon 90%
-
Intip canggihnya Galaxy S25 Edge, bodinya bakal cuma setebal biji beras?
-
Tinggal diajak ngobrol, chatbot AI punya Netflix ini bisa kasih rekomendasi film yang asyik
-
Skype berhenti beroperasi setelah lebih dari 20 tahun, ganti jadi produknya Microsoft yang satu ini