Jepang bangun kebun indoor dapat memanen 30.000 selada setiap hari

Ilustrasi industri pertanian vertikal © 2015 irrd.gov.vn
Techno.id - Jepang mulai menggunakan cara baru dalam hal bercocok tanam. Mereka menggunakan mesin pabrikan untuk menghasilkan selada dalam jumlah yang sangat besar. Menurut perusahaan yang berbasis di Kyoto, kebun indoor yang dikelola dengan mesin serba otomatis tersebut mampu menghasilkan 30.000 selada setiap hari.
Semua produksi tumbuhan selada dilakukan tanpa campur tangan manusia, kecuali saat panen dan pembibitan. Ini memang teknologi pertanian yang luar biasa. Bagaimana tidak luar biasa, biaya pembangunan kebun indoor ini saja sampai menghabiskan dana 2 miliar yen atau bila dirupiahkan sekitar Rp 232,8 miliar, seperti yang dilaporkan oleh DigitalTrends (31/8/15).
- Ini 5 hal yang membuat pertanian di Jepang begitu maju Apa yang ditanam sudah diatur sesuai dengan permintaan pasar. Tak ada petani yang ngeyel ingin bertani sesuka mereka.
- Dengan alat ini, menanam kedelai semudah mendorong troli belanja Dengan alat ini, proses tanam kedelai pun jadi praktis dan efisien ketimbang menggunakan cara konvensional.
- Jadi petani jamur, mahasiswa Indonesia ini digaji Rp 1,3 juta perhari Mahasiswa ini belajar mengembangkan tanaman jamur bersama petani Jepang sehingga dapat penghasilan fantastis setiap harinya.
Sekarang pertanyaannya sederhana, bagaimana Jepang menumbuhkan tanaman tanpa terkena sinar matahari? Inilah kemampuan tersembunyi yang dimiliki oleh kebun indoor tersebut. Kebun ini dibangun dengan sistem pertanian vertikal di dalam ruangan dan pencahayaan lampu LED buatan. Selain itu, kebun ini juga dilengkapi dengan crane stacker untuk mengendalikan segala aktivitas berkebun agar lebih cepat.
Jepang bisa dibilang berani dalam membangun sektor pertanian dengan investasi awal yang sangat mahal. Jepang meyakini bahwa ke depannya kebun yang dilengkapi mesin otomatisasi lengkap ini akan meningkatkan output pendapatan dan mengurangi biaya tenaga kerja hingga 50 persen. Terlebih, dengan banyak pasokan selada dari Jepang, bukan tidak mungkin akan membantu menurunkan biaya pemasaran dari produksi selada.
Sementara ini, perusahaan tersebut hanya sanggup memproduksi 20.000 selada per hari yang dijual di 2.000 toko sayuran di Jepang dengan merek Vege-tus. Vege-tus dipasarkan sesuai harga sayur selada dari petani lokal. Bahkan, kabarnya rasa dari selada ini sama dengan selada yang ditanam di luar ruangan (kebun konvensional).
RECOMMENDED ARTICLE
- Negara ini bangun industri pertanian vertikal terbesar di dunia
- Kebun vertikal ini dapat menghasilkan 18 ton tomat
- Petani Bogor gunakan bakteri aktif untuk percepat produksi pertanian
- Astronot bilang rasa letuce hasil kebun luar angkasa, menakjubkan!
- Untuk pertama kalinya, astronot panen sayuran dari luar angkasa
HOW TO
-
Cara pakai Google Maps tanpa internet, tetap bisa jalan walau koneksi hilang tak berjejak
-
Cara terbaru mengetahui siapa yang menggunakan WiFi kita tanpa izin dan memblokirnya
-
Cara menerjemahkan chat WhatsApp pakai AI langsung di aplikasinya, gampang dan tak ribet
-
Cara terbaru merekam layar Macbook tanpa aplikasi tambahan, ringan dan tak bikin lemot
-
Cara terbaru kalibrasi warna monitor secara manual untuk desain grafis, ternyata gampang dan mudah
TECHPEDIA
-
5 Tanggal Steam Sale paling populer yang termurah, game harga ratusan ribu bisa dapat diskon 90%
-
Intip canggihnya Galaxy S25 Edge, bodinya bakal cuma setebal biji beras?
-
Tinggal diajak ngobrol, chatbot AI punya Netflix ini bisa kasih rekomendasi film yang asyik
-
Skype berhenti beroperasi setelah lebih dari 20 tahun, ganti jadi produknya Microsoft yang satu ini
-
Apa itu pindai mata dan World Coin, ternyata berbahaya bagi data pribadi pengguna
LATEST ARTICLE
TECHPEDIA Selengkapnya >
-
5 Tanggal Steam Sale paling populer yang termurah, game harga ratusan ribu bisa dapat diskon 90%
-
Intip canggihnya Galaxy S25 Edge, bodinya bakal cuma setebal biji beras?
-
Tinggal diajak ngobrol, chatbot AI punya Netflix ini bisa kasih rekomendasi film yang asyik
-
Skype berhenti beroperasi setelah lebih dari 20 tahun, ganti jadi produknya Microsoft yang satu ini