Industri film animasi melemah, MD Animation rumahkan ratusan karyawan

Logo MD Animation © 2015 twitter.com
Techno.id - Industri animasi khususnya film memang tak 'seterang' industri digital lainnya seperti game, aplikasi, dan lain sebagainya.
"Berbeda dengan sinetron-sinetron yang cost produksi hanya Rp 80 juta per episode tapi bisa dijual lebih dari itu. Makanya, tidak heran banyak sinetron yang sukses daripada film animasi," ujar Asisten Produser Dreamtoon, Donny Sugeng Riyadi, dikutip dari Merdeka.com.
- Menristekdiksi buka jalur khusus untuk film animasi Tanah Air Buka jalur khusus "Channel Link", Menristekdiksi berharap industri kreatif film animasi di Tanah Air dapat berkembang ke pasar dunia
- Cuma lulusan SMK, santri ini buktikan bisa sukses dari bisnis animasi Rofiq memang telah membuktikan bahwa apapun background kamu, kamu masih tetap bisa sukses asalkan kamu mau berusaha.
- Film Jumbo raih Rp134 Miliar dalam dua pekan, terlaris di Asia Tenggara Film Jumbo sukses meraup Rp 134 miliar dalam 2 pekan, jadi animasi terlaris.
Kesulitan itulah yang membuat industri animasi lemah bila dibandingkan dengan industri digital lainnya. Sementara pemerintah, belum bisa berbuat apa-apa tentang hal ini. Ironisnya, ekonomi kreatif selalu didengungkan di era pemerintahan saat ini.
Kabar tidak mengenakkan dialami MD Animation akibat industri animasi tak berkembang. Dilansir oleh Merdeka.com (25/08/15), perusahaan MD Animation dikabarkan bubar. Namun, kabar itu dibantah oleh Pimpinan Creative MD Animation, Freddy Nindan. MD Animation hanya melepas ratusan karyawan gara-gara industri yang melemah.
"Tidak benar, yang benar adalah hubungan kerja dengan para animator akan memakai sistem 'on project basis'. Sehingga bisa lebih memacu kinerja baik secara kualitas maupun kuantitas," ungkapnya.
"Kita lepas 120 an karyawan," tambahnya.
Dirinya mengakui melepas karyawan MD Animation, supaya bisa menyiasati fixed cost. Kendati begitu, ada beberapa tim yang masih memperkuat MD Animation.
Sementara itu, Direktur MD Animation, Dana Riza, mengatakan jika MD Animation bukan bubar hanya perubahan strategi operasional dan manajemen produksi.
"Proses kreatif dan produksi tetap berlanjut. Produk-produk baru tetap akan dirilis," katanya yang juga Merdeka.com konfirmasi melalui pesan singkat.
Di sisi lainnya, anak usaha dari MD Entertainment ini telah menghasilkan karya yang memiliki hak cipta atau intelectual property sebanyak 6 tittle antaranya Tendangan Halilintar, Adit Sopo Jarwo, Pasukan Pelangi, Cherrybelle, DBanditoz, dan Markas Impian.
RECOMMENDED ARTICLE
HOW TO
-
Cara pakai Google Maps tanpa internet, tetap bisa jalan walau koneksi hilang tak berjejak
-
Cara terbaru mengetahui siapa yang menggunakan WiFi kita tanpa izin dan memblokirnya
-
Cara menerjemahkan chat WhatsApp pakai AI langsung di aplikasinya, gampang dan tak ribet
-
Cara terbaru merekam layar Macbook tanpa aplikasi tambahan, ringan dan tak bikin lemot
-
Cara terbaru kalibrasi warna monitor secara manual untuk desain grafis, ternyata gampang dan mudah
TECHPEDIA
-
5 Tanggal Steam Sale paling populer yang termurah, game harga ratusan ribu bisa dapat diskon 90%
-
Intip canggihnya Galaxy S25 Edge, bodinya bakal cuma setebal biji beras?
-
Tinggal diajak ngobrol, chatbot AI punya Netflix ini bisa kasih rekomendasi film yang asyik
-
Skype berhenti beroperasi setelah lebih dari 20 tahun, ganti jadi produknya Microsoft yang satu ini
-
Apa itu pindai mata dan World Coin, ternyata berbahaya bagi data pribadi pengguna
LATEST ARTICLE
TECHPEDIA Selengkapnya >
-
5 Tanggal Steam Sale paling populer yang termurah, game harga ratusan ribu bisa dapat diskon 90%
-
Intip canggihnya Galaxy S25 Edge, bodinya bakal cuma setebal biji beras?
-
Tinggal diajak ngobrol, chatbot AI punya Netflix ini bisa kasih rekomendasi film yang asyik
-
Skype berhenti beroperasi setelah lebih dari 20 tahun, ganti jadi produknya Microsoft yang satu ini