Begini cara jitu PANDI dan pemerintah sukseskan program sejuta domain

Begini cara jitu PANDI dan pemerintah sukseskan program sejuta domain

Techno.id - Dilansir oleh Merdeka.com (25/08/15), pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) memiliki wacana untuk meningkatkan pengguna domain .id hingga mencapai 1 juta domain pada tahun 2017.

Untuk itu, Kemkominfo telah menyiapkan dana sebesar Rp 50 miliar untuk mengadakan satu juta domain .id. Selain itu, melalui wacana ini akan ada penghematan biaya yang dikeluarkan untuk penggunaan bandwidth internasional.

Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (PANDI) dikatakan sudah siap untuk membantu mewujudkan niat pemerintah dengan berbagai strategi.

"Pemerintah berencana akan mensponsori satu juta domain ya, kalau gak salah targetnya di 2016 ini baru 500 ribu. Biaya dari pemerintah itu nantinya, termasuk biaya domain, hosting, dan pendampingan dengan catatan bahwa data center diharapkan ada di Indonesia agar trafik internet ada di Indonesia," ujar Ketua Umum PANDI, Andi Budimansyah, dikutip dari Merdeka.com (25/08/15).

Ia juga mengatakan jika masyarakat bisa berkontribusi sebagai koordinator pendaftaran domain .id dengan cara mengirimkan proposal kepada Kemkominfo yang nanti akan difasilitasi oleh PANDI. Jika pengajuan proposal diterima Kemkominfo, maka bakal menjadi vendor pemerintah untuk program ini.

"Jadi, kalau ada perusahaan hosting yang ingin mengonline kan UKM di suatu daerah, silakan. Contohnya, pedagang batik Solo di Laweyan, yang mau bikin website sehingga pedagang batik punya website sendiri nanti bisa mendaftar lewat coordinator tersebut. Misalnya, siapa saja yang punya ide silakan bikin proposal dan targetnya berapa orang. Kalau oke, nantinya bakal menjadi vendor dari pemerintah untuk mengerjakan proyek itu," tambahnya.

Sementara itu, Kemkominfo dan PANDI dikabarkan telah menyosialisasikan agenda tersebut di beberapa kota, seperti Jakarta, Jogjakarta, Surabaya, dan selanjutnya akan dilakukan di Bandung sekitar tanggal 26-27 Agustus ini.

"Kita baru memberikan awareness ke mereka nih. Harapannya mereka bikin proposal dan kita bisa laksanakan di tahun 2016. Kalau gak kayak gitu 2016, waktunya ketinggalan," tutur Andi.

(brl/red)