Awas, program penyandera file susupi komputer Anda

Ilustrasi keamanan digital © 2015 Graphicworld / Shutterstock.com
Techno.id - Penjahat cyber terus berkembang dan melakukan inovasi agar upaya kejahatannya tetap membuahkan hasil. Ransomware disebutkan salah satu produk karya penjahat cyber yang sedang banyak muncul dalam variasi yang terus berubah-ubah. Alhasil, ransomware belakangan ini masih saja berhasil memakan korban tanpa disadari.
Sesuai namanya, ransomware memiliki tujuan untuk meminta tebusan dari para korban yang berhasil mereka infeksi. Biasanya penjahat akan lebih cenderung meminta tebusan dalam bentuk bitcoin yang mereka anggap sebagai alat pembayaran resmi yang sulit dideteksi.
- Ransomware mulai menggila, McAfee peringatkan user Kalau Anda tidak berhati-hati, penjahat cyber bisa mencuri data berharga Anda dan meminta tebusan yang jumlahnya tak sedikit.
- Pelajaran dari serangan ransomware di Pusat Data Nasional, pentingnya backup data secara teratur Saat ini ransomware menjadi salah satu ancaman keamanan siber paling berbahaya
- Ada malware berkedok lamaran kerja dan akan peras Anda sampai Rp9 juta Oleh Anti-Botnet Advisory Centre, ransomware itu diidentifikasi sebagai Chimera.
Sejak awal muncul di tahun 2005-2006 di Rusia, ransomware terakhir berevolusi jadi crypto-ransomware yang diklaim sebagai varian tercanggih hasil pengembangan program jahat ransomware. Cara kerjanya, program ini akan menyusup komputer korban dan mengincar semua file untuk dikunci agar tak bisa diakses korban.
Di akhir 2013 contohnya, Trend Micro berhasil memantau kemunculan crypto-ransomware bernama ‘CryptoLocker’ yang tak segan-segan untuk mengenkripsi seluruh file berharga milik pengguna, kemudian menggemboknya. Seperti varian ransomware pendahulunya, CryptoLocker juga memaksa pengguna untuk membayar tebusan dengan sejumlah uang tertentu supaya file-file penting milik pengguna tersebut dapat dibuka kembali seperti sedia kala.
“Nah, kalau file korban sudah berhasil dikunci program jahat ini maka gak ada cara untuk mengembalikannya, termasuk kalaupun kita beri tebusan uang atau bitcoin yang mereka minta sekalipun,” kata Andreas Kagawa, Country Manager Trend Micro Indonesia sewaktu dijumpai tim Techno.id.
Lebih lanjut, Andreas menyebutkan yang bisa dilakukan oleh pengguna saat ini ialah mengantisipasi dan lebih berhati-hati atas setiap email, website serta berbagai konten yang mungkin bisa disusupi para penjahat cyber. “Jangan mudah tergoda dengan berbagai email berisi penawaran menggiurkan yang tidak diharapkan, itu biasanya jebakan,” tandas Andreas.
RECOMMENDED ARTICLE
HOW TO
-
Cara menjalankan aplikasi dan game Windows di Android menggunakan Winlator terbaru di 2025
-
Cara record Zoom di laptop dan MacBook yang simpel dan mudah, sekaligus trik merangkum meeting pakai A
-
5 Langkah preventif merawat baterai HP di tengah musim pancaroba 2025, ternyata ini yang bikin rusak
-
Cara mengetahui dan memeriksa jumlah siklus baterai iPhone terbaru 2025, ini 5 langkah merawatnya
-
Cara menghentikan baterai laptop agar tidak terisi daya di atas 80% di Windows 11, ini alasannya
TECHPEDIA
-
Ini sejarah dan kegunaan teks viral "Lorem Ipsum" di tugu IKN, sudah ada sejak abad ke 16
-
Penjelasan mengapa port USB punya banyak warna, format terbaru di 2025 punya kecepatan 80 Gbps
-
10 Cara download gambar di Pinterest kualitas HD, cepat dan mudah dicoba
-
Cara download game PS2 dan PS3 di laptop dan HP, bisa main berdua
-
10 Fitur canggih iPhone 16E, bakal jadi HP Apple termurah di bawah Rp 10 juta?
LATEST ARTICLE
TECHPEDIA Selengkapnya >
-
Ini sejarah dan kegunaan teks viral "Lorem Ipsum" di tugu IKN, sudah ada sejak abad ke 16
-
Penjelasan mengapa port USB punya banyak warna, format terbaru di 2025 punya kecepatan 80 Gbps
-
10 Cara download gambar di Pinterest kualitas HD, cepat dan mudah dicoba
-
Cara download game PS2 dan PS3 di laptop dan HP, bisa main berdua