Aturan baru TKDN di protes, Menkominfo tak peduli

Kementrian Telekomunikasi dan Informatika © 2015 techno.id
Techno.id - Sebagaimana diketahui beberapa bulan yang lalu, pemerintah Indonesia melalui Kementrian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) telah mencanangkan untuk menerapkan aturan baru bahwa Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) di setiap perangkat mobile 4G LTE yang datang dari luar negeri harus mengandung unsur dalam negeri sebesar 40 persen pada awal Januari 2017.
Sejak wacana tersebut muncul, Rudiantara selaku Menteri Komunikasi dan Informatika mengakui telah mendapat protes dari berbagai pihak. Seperti dikutip dari Merdeka (25/05/2015):
"Soal TKDN, saya sudah dihajar luas. I don't care. Selama teman-teman mendukung rencana saya," ujar Rudiantara saat memberikan sambutan pada acara Rapat Kerja (Raker) Masyarakat Telematika Indonesia (Mastel) di Auditorium Indosat, Jakarta (25/05/2015).
Salah satu contohnya adalah protes Amerika Serikat melalui U.S Trade Representative (USTR) beberapa waktu lalu di forum-forum internasional dengan regulator Indonesia. Kemudian pada 12 Februari lalu, mantan petinggi beberapa perusahaan telekomunikasi juga mendapatkan surat keberatan terkait wacana TKDN dari American Chamber of Commerce (AmCham).
AmCham menganggap jika wacana kebijakan baru Indonesia soal TKDN dapat mengakibatkan akses ke teknologi baru menjadi terbatas, meningkatkan pasar gelap ponsel, meningkatkan biaya Teknologi, Informasi, dan Komunikasi (TIK) bagi perusahaan Indonesia, serta konsekuensi lainnya.
Kendati begitu, Rudiantara tetap mengharapkan kementrian Indonesia terkait lainnya mau menandatangani surat edaran bersama agar tujuan bersama dapat tercapai.
"Jadi, agar aturan komponen lokal perangkat 4G memiliki penafsiran yang sama antar kementrian. Jadi pemahaman kita sama," terangnya.
Pada kesempatan yang sama pula, Rudiantara menekankan bahwa para stakeholder di Indonesia seharusnya berbasis brainware atau menciptakan sesuatu yang bisa mendapatkan nilai royalti jika diproduksi dari luar negeri.
"Desain (produk) diproduksi di sana (luar negeri). Seharusnya, kita kejar desain itu dari kita, maka bisa dapat royalti. Saya sudah bicara sama Kementrian Perindustrian (Kemenperin), kita harus berbasis brainware," tegasnya.
Lebih lanjut, Rudiantara menuturkan bahwa menurut dia, industri di tanah air belum kuat untuk membangun sumber daya yang mumpuni. "Kita tak akan pernah menang kalau hanya fokus pada hardware," tuturnya.
RECOMMENDED ARTICLE
- Menkominfo ungkapkan pentingnya dorong pertumbuhan OTT lokal
- Jaga kedaulatan NKRI, pemerintah bangun BTS di perbatasan
- Smartphone 4G LTE bakal turun harga sampai 400 ribuan!
- 360 Situs judi online segera diblokir Kemkominfo dan Bareskrim
- Menkominfo: Ada tiga pekerjaan rumah yang harus segera dilakukan BRTI
HOW TO
-
Cara terbaru translate file dokumen dan jurnal bahasa asing ke bahasa Indonesia, cukup sekali klik
-
Cara tampilkan alamat dan nomor di layar HP saat hilang untuk Android, hati jadi tenang
-
10 Trik bikin prompt ChatGPT yang spesifik dan hasilnya langsung bagus tanpa perlu revisi lagi
-
8 Cara terbaru atur grup WhatsApp agar lebih teratur dan efektif, sekali coba admin pasti suka
-
5 Cara terbaru perbaiki masalah kipas CPU rusak di PC agar tak lagi overheat dan lancar kembali
TECHPEDIA
-
Cara kerja peringatan dini tsunami Jepang, bisa deteksi bencana 10-20 detik sebelum datang
-
5 Tanggal Steam Sale paling populer yang termurah, game harga ratusan ribu bisa dapat diskon 90%
-
Intip canggihnya Galaxy S25 Edge, bodinya bakal cuma setebal biji beras?
-
Tinggal diajak ngobrol, chatbot AI punya Netflix ini bisa kasih rekomendasi film yang asyik
-
Skype berhenti beroperasi setelah lebih dari 20 tahun, ganti jadi produknya Microsoft yang satu ini
LATEST ARTICLE
TECHPEDIA Selengkapnya >
-
Cara kerja peringatan dini tsunami Jepang, bisa deteksi bencana 10-20 detik sebelum datang
-
5 Tanggal Steam Sale paling populer yang termurah, game harga ratusan ribu bisa dapat diskon 90%
-
Intip canggihnya Galaxy S25 Edge, bodinya bakal cuma setebal biji beras?
-
Tinggal diajak ngobrol, chatbot AI punya Netflix ini bisa kasih rekomendasi film yang asyik