Atasi peredaran barang palsu, Alibaba rekrut mantan pekerja Apple

Ilustrasi logo Alibaba © 2015 alibabagroup.com
Techno.id - Alibaba, raksasa e-commerce asal Tiongkok baru-baru ini dilaporkan telah merekrut Matthew Bassiur, mantan pekerja Apple untuk mengatasi masalah peredaran barang palsu. Seperti diketahui, website Alibaba selama ini memang dikenal selalu kecolongan menjual barang palsu hingga badan dagang Amerika pun sempat mem-blacklist Alibaba dari pasar e-commerce Amerika.
Seperti dikutip dari BusinessInsider (22/12/15), di kantor lamanya Bassiur diketahui khusus bertugas membasmi peredaran iPhone palsu dan melacak pencurian kekayaan intelektual. Dengan pengalaman dan kemampuan yang mumpuni tersebutlah, Bassiur diharapkan bisa mengatasi peredaran barang palsu di website Alibaba dan membuat perusahaan yang dipimpin Jack Ma itu dapat diterima serta mendapat kepercayaan pasar e-commerce dunia, terutama Amerika.
- Apple rekrut mantan petinggi Amazon, untuk apa? George Stathakopoulos dilaporkan akan bertanggung jawab melindungi aset digital perusahaan seperti perangkat lunak rahasia.
- Ini 3 orang Tiongkok yang masuk daftar 10 besar petinggi industri IT Mereka adalah CEO Xiaomi, pendiri Alibaba, serta CEO Razer.
- Alibaba berencana ekspansi bisnis ke wilayah Asia Selatan Untuk mewujudkan ambisinya tersebut, Alibaba diketahui telah melakukan investasi ke dua perusahaan e-commerce asal India, Paytm dan Snapdeal.
Ya, Ma si CEO memang telah menetapkan jika di tahun 2016 mendatang Alibaba bisa menjadi tujuan belanja dan diterima oleh pasar e-commerce dunia. Nah, salah satu persiapan yang perlu dilakukan untuk mewujudkan harapannya itu adalah dengan mempekerjakan seorang ahli yang mampu melacak dan mengurangi peredaran barang palsu.
"Kami berusaha dan akan terus berkomitmen untuk melindungi konsumen kami dan juga para partner kami yang memiliki hak kekayaan intelektual dari tindak kejahatan (peredaran barang palsu)," ujar Ma.
Sekadar informasi, Bassiur yang juga pernah bekerja di Pfizer, perusahaan farmasi dan departemen kehakiman Amerika kabarnya akan mulai bekerja bersama Alibaba pada bulan Januari mendatang.
Matthew Bassiur © 2015 flickr.com/ GIPC/GIPC
RECOMMENDED ARTICLE
- Berkah akhir tahun, Alibaba tak lagi di blacklist badan dagang Amerika
- Jelang tutup tahun, Alibaba beli surat kabar South China Morning Post
- Indonesia berencana buat market place sendiri yang mirip Alibaba
- Alibaba dan 175 juta situs sedunia masih gunakan Windows Server 2003
- Ini 3 orang Tiongkok yang masuk daftar 10 besar petinggi industri IT
HOW TO
-
Cara terbaru mengetahui siapa yang menggunakan WiFi kita tanpa izin dan memblokirnya
-
Cara menerjemahkan chat WhatsApp pakai AI langsung di aplikasinya, gampang dan tak ribet
-
Cara terbaru merekam layar Macbook tanpa aplikasi tambahan, ringan dan tak bikin lemot
-
Cara terbaru kalibrasi warna monitor secara manual untuk desain grafis, ternyata gampang dan mudah
-
Cara menghapus aplikasi bawaan Windows yang jarang digunakan, bisa bikin lemot jika diabaikan
TECHPEDIA
-
5 Tanggal Steam Sale paling populer yang termurah, game harga ratusan ribu bisa dapat diskon 90%
-
Intip canggihnya Galaxy S25 Edge, bodinya bakal cuma setebal biji beras?
-
Tinggal diajak ngobrol, chatbot AI punya Netflix ini bisa kasih rekomendasi film yang asyik
-
Skype berhenti beroperasi setelah lebih dari 20 tahun, ganti jadi produknya Microsoft yang satu ini
-
Apa itu pindai mata dan World Coin, ternyata berbahaya bagi data pribadi pengguna
LATEST ARTICLE
TECHPEDIA Selengkapnya >
-
5 Tanggal Steam Sale paling populer yang termurah, game harga ratusan ribu bisa dapat diskon 90%
-
Intip canggihnya Galaxy S25 Edge, bodinya bakal cuma setebal biji beras?
-
Tinggal diajak ngobrol, chatbot AI punya Netflix ini bisa kasih rekomendasi film yang asyik
-
Skype berhenti beroperasi setelah lebih dari 20 tahun, ganti jadi produknya Microsoft yang satu ini