Alat penyembuh kanker dipuji Jepang, Indonesia malah suruh hentikan

Ilustrasi kanker © 2015 merdeka.com
Techno.id - Dilansir oleh Merdeka.com (07/12/15) Hasil riset Warsito P. Taruno tentang penyembuhan kanker dengan teknologi baru, mengundang kontroversi. Alat yang dia kembangkan tersebut, ternyata berhasil membersihkan sel-sel kanker yang ada di tubuh pasien.
Namun sayangnya, ternyata Kementerian Kesehatan (Kemenkes) beberapa waktu lalu menyuruh menghentikan kegiatan pengembangan riset Warsito. Hingga yang bersangkutan mengeluhkan hal ini melalui akun Facebook pribadinya.
- Akhirnya, Kemenristek akan fasilitasi uji alat terapi kanker Warsito Setelah sempat menjadi kontroversi, akhirnya Kemenristek berujar akan memfasilitasi uji alat terapi berbasis ECCT tersebut.
- MenristekDikti: Riset Warsito jangan ditutup, kita bantu! MenristekDikti ke depannya juga akan memperkuat kolaborasi dalam memajukan teknologi kedokteran.
- Ini alasan Kementerian Kesehatan tutup klinik kanker Warsito P Taruno Istilah penggunaan 'Klinik Riset Kanker' tidak dikenal dalam peraturan tentang klinik di Indonesia.
Jika ditelisik lebih jauh, alat yang dikembangkannya bukanlah alat sembarang. Sebelumnya, alat itu berasal dari kajian risetnya selama 15 tahun lamanya yang kemudian diimplementasikan dengan menciptakan alat medis bagi penderita kanker.
Menarikanya Di Indonesia sempat disuruh dihentikan oleh Kemenkes, tapi pada acara The 19th Annual Meeting of The Society of Biotherapeutic Approach, Tokyo University of Science, Sabtu 5 Desember 2015 malah disambut hangat. Sekadar informasi, perkumpulan ilmuwan ini bertujuan memfasilitasi diskusi ilmiah antara klinisi dan peneliti ilmu dasar, serta memaparkan temuan-temuan dari uji klinis terbaru.
"Kami menyampaikan hasil riset ECCT pada kultur sel dan uji hewan kanker payudara MCF-7. ECCT menyebabkan penyusutan massa tumor dengan efektivitas hingga 67-90 persen,"ujar Firman Alamsyah, PhD, ahli biologi molekuler lulusan Tokyo University tentang hasil riset in vitro yang difasilitasi oleh Pusat Studi Satwa Primata Institut Pertanian Bogor dan in vivo yang difasilitasi oleh Bimana Indomedical dikutip dari Merdeka.com.
Firman menambahkan hasil penelitian pilot pada hewan coba mencit, 12 jam sehari selama 2 minggu tidak menunjukkan perubahan histopatologis pada jaringan payudara normal dan tidak ada perubahan kadar hemogblobin.
"Hasil studi kami sejauh ini, ECCT efektif membunuh sel kanker dan aman terhadap sel normal," kata Firman yang mengepalai Laboratorium Biofisika CTECH Labs Edwar Teknologi. Studi in vitro dan in vivo ECCT ini menjadi satu-satunya presentasi akademis dari Indonesia.
Sementara itu, seorang dokter yang sedang melakukan uji klinis ECCT di Osaka, dr Toshio Inui menyampaikan ECCT mempunyai potensi membantu memperpanjang hidup pasien stadium lanjut yg sudah masuk paliatif.
"Contohnya kasus yg paling lama kita tangani menggunakan ECCT dikombinasi dengan imunoterapi GcMAF adalah kasus paru-paru yg sudah melebihi 1.5 tahun masih bertahan dalam kondisi baik," ujar dr Inui disela pertemuan yang dihadiri 80 peneliti dan praktisi medis utamanya kanker tersebut.
RECOMMENDED ARTICLE
HOW TO
-
Cara menjalankan aplikasi dan game Windows di Android menggunakan Winlator terbaru di 2025
-
Cara record Zoom di laptop dan MacBook yang simpel dan mudah, sekaligus trik merangkum meeting pakai A
-
5 Langkah preventif merawat baterai HP di tengah musim pancaroba 2025, ternyata ini yang bikin rusak
-
Cara mengetahui dan memeriksa jumlah siklus baterai iPhone terbaru 2025, ini 5 langkah merawatnya
-
Cara menghentikan baterai laptop agar tidak terisi daya di atas 80% di Windows 11, ini alasannya
TECHPEDIA
-
Ini sejarah dan kegunaan teks viral "Lorem Ipsum" di tugu IKN, sudah ada sejak abad ke 16
-
Penjelasan mengapa port USB punya banyak warna, format terbaru di 2025 punya kecepatan 80 Gbps
-
10 Cara download gambar di Pinterest kualitas HD, cepat dan mudah dicoba
-
Cara download game PS2 dan PS3 di laptop dan HP, bisa main berdua
-
10 Fitur canggih iPhone 16E, bakal jadi HP Apple termurah di bawah Rp 10 juta?
LATEST ARTICLE
TECHPEDIA Selengkapnya >
-
Ini sejarah dan kegunaan teks viral "Lorem Ipsum" di tugu IKN, sudah ada sejak abad ke 16
-
Penjelasan mengapa port USB punya banyak warna, format terbaru di 2025 punya kecepatan 80 Gbps
-
10 Cara download gambar di Pinterest kualitas HD, cepat dan mudah dicoba
-
Cara download game PS2 dan PS3 di laptop dan HP, bisa main berdua