Akhirnya, Kemenristek akan fasilitasi uji alat terapi kanker Warsito

Warsito Purwo Taruno, pengembang alat terapi kanker ECCT © 2015 merdeka.com
Techno.id - Setelah sempat diragukan khasiat dan kecanggihannya, kini alat terapi kanker yang dikembangkan oleh Warsito Purwo Taruno dikabarkan akan segera diuji di beberapa rumah sakit di Indonesia. Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohammad Nasir mengatakan bakal memfasilitasi uji alat terapi kanker Electro-Capacitive Cancer Therapy temuan Warsito di 14 rumah sakit pendidikan di Indonesia.
"Kami akan fasilitasi penggunaan alat ECCT ini di RS yang bekerja sama dengan fakultas kedokteran atau RS Pendidikan di Tanah Air. Kami sudah berkoordinasi dengan RS yang bekerja sama dengan fakultas kedokteran sampai kemudian alat itu terbukti menyembuhkan pasien kanker," ujar Nasir sebagaimana dilansir oleh Antara (24/2/16).
Perlu Anda ketahui, saat ini Warsito telah melakukan kerja sama dengan Singapura terkait pemberian pelatihan-pelatihan mengenai laat ECCT itu ke sejumlah negara seperti Polandia, Amerika, dan Australia.
"Tidak masalah kerja sama dengan negara mana saja asalkan nanti peredaran alatnya Made in Indonesia," tambah Menteri Nasir.
Sebelum difasilitasi, alat terapi kanker Warsito ini dilaporkan sempat diragukan manfaat dan khasiatnya. Plt Kepala Badan Litbangkes Kementerian Kesehatan Tritarayati mengatakan bahwa dari hasil evaluasi tim pengkaji yang terdiri dari Kementerian Kesehatan, Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, dan Komite Penanggulangan Kanker Nasional menunjukkan jika alat terapi kanker ECCT yang dikembangkan Warsito belum bisa disimpulkan keamanan dan manfaatnya.
Pasalnya, pengembangan teknologi alat terapi kanker Warsito tersebut memang masih kontroversial di dunia medis. Hal ini tak lepas dari sumber gelombang yang digunakan pada alat ECCT buatan Warsito.
Ya, alat ECCT buatan Warsito itu diketahui menggunakan gelombang yang tak pernah dimanfaatkan selama ini, yakni gelombang pinggiran. Gelombang pinggiran dilaporkan memiliki manfaat berkat pemanfaatan algoritma "soft-computing" jaringan sarat tiruan, termasuk untuk mematikan pertumbuhan sel kanker pada tubuh.
RECOMMENDED ARTICLE
HOW TO
-
Kenapa cache WhatsApp di HP bisa sampai puluhan GB? ini 5 solusinya biar memori lega
-
Kenapa smartphone lambat mengisi daya baterai? Ketahui 5 penyebabnya dan solusinya
-
Cara cepat menghentikan foto dari group WhatsApp tersimpan otomatis di galeri, memori HP jadi lega
-
5 Cara terbaru backup memori di laptop, jaga datamu agar tetap terjaga, hati tenang saat data aman
-
Cara terbaru translate file dokumen dan jurnal bahasa asing ke bahasa Indonesia, cukup sekali klik
TECHPEDIA
-
Cara kerja peringatan dini tsunami Jepang, bisa deteksi bencana 10-20 detik sebelum datang
-
5 Tanggal Steam Sale paling populer yang termurah, game harga ratusan ribu bisa dapat diskon 90%
-
Intip canggihnya Galaxy S25 Edge, bodinya bakal cuma setebal biji beras?
-
Tinggal diajak ngobrol, chatbot AI punya Netflix ini bisa kasih rekomendasi film yang asyik
-
Skype berhenti beroperasi setelah lebih dari 20 tahun, ganti jadi produknya Microsoft yang satu ini
LATEST ARTICLE
TECHPEDIA Selengkapnya >
-
Cara kerja peringatan dini tsunami Jepang, bisa deteksi bencana 10-20 detik sebelum datang
-
5 Tanggal Steam Sale paling populer yang termurah, game harga ratusan ribu bisa dapat diskon 90%
-
Intip canggihnya Galaxy S25 Edge, bodinya bakal cuma setebal biji beras?
-
Tinggal diajak ngobrol, chatbot AI punya Netflix ini bisa kasih rekomendasi film yang asyik