Siapa yang sangka reseller ternyata bisa rugikan startup?

Ilustrasi e-commerce © 2015 isigood.com
Techno.id - Praktik reseller di Indonesia bukan fenomena baru lagi. Sayang, tak semua pihak diuntungkan dengan kehadiran para reseller yang datang dari kalangan individu hingga perusahaan ini.
Shopious adalah salah satunya. Marketplace produk fashion yang menghubungkan C2C ini resmi menghentikan aktivitas operasionalnya bulan ini. Menurut founder Shopious, Aditya Herlambang, memang ada banyak hal menyebabkan startup-nya gulung tikar, contohnya kian tingginya biaya akuisisi user dan alotnya kompetisi dengan pemain lain berkantong tebal.
- Bantu pedagang Instagram, Shopious.com raup ratusan juta rupiah Berbekal membantu penjual dari situs Instagram saja, Shopious sukses kantongi Rp 100 jutaan tiap bulannya
- Shopee perpanjang masa program Gratis Ongkos Kirim Keputusan ini diambil sebagai kelanjutan misi Shopee sebagai marketplace terbaik bagi para UMKM di Indonesia, khususnya di pelosok
- Alasan Ideosource tertarik investasi ke startup besar di Indonesia Ideosource merencanakan sesuatu untuk pengembangan Bhinneka.com.
Namun, banyaknya pengguna Shopious yang bukan pemilik atau penjaja produk asli adalah masalah lain yang cukup membuat mereka kepayahan.
Sebagai agregator lapak online di Instagram, Shopious membutuhkan kerja sama yang baik dengan para pelapak. Sebab, mereka cuma berperan sebagai penghubung calon pembeli dengan seller. Nah, ketika si penjual hanyalah seorang reseller, ada beberapa hal yang tidak bisa diberikan secara maksimal kepada konsumen, contohnya informasi mendetail soal ketersediaan barang, stok gambar yang terbatas, serta respons dan interaksi yang tak secepat yang diharapkan.
Mengutip blogpost Aditya di Medium (24/02/16), masalah lain yang ditimbulkan reseller di platformnya adalah harga yang terlampau tinggi, apalagi jika penjaja di sana adalah reseller tangan ketiga atau lebih. Inilah satu hal yang membuat konsumen Shopious tidak kerasan.
Dalam perjalanannya selama 2,5 tahun, startup yang didirikan oleh Aditya dan Billy Halim ini masih punya dana operasional dari angel investor mereka. Namun, mereka memutuskan untuk mengembalikan uang tersebut. Aditya juga menilai Shopious belum punya tendensi untuk berjalan dalam jangka panjang dan menghasilkan profit.
RECOMMENDED ARTICLE
HOW TO
-
Cara menjalankan aplikasi dan game Windows di Android menggunakan Winlator terbaru di 2025
-
Cara record Zoom di laptop dan MacBook yang simpel dan mudah, sekaligus trik merangkum meeting pakai A
-
5 Langkah preventif merawat baterai HP di tengah musim pancaroba 2025, ternyata ini yang bikin rusak
-
Cara mengetahui dan memeriksa jumlah siklus baterai iPhone terbaru 2025, ini 5 langkah merawatnya
-
Cara menghentikan baterai laptop agar tidak terisi daya di atas 80% di Windows 11, ini alasannya
TECHPEDIA
-
Ini sejarah dan kegunaan teks viral "Lorem Ipsum" di tugu IKN, sudah ada sejak abad ke 16
-
Penjelasan mengapa port USB punya banyak warna, format terbaru di 2025 punya kecepatan 80 Gbps
-
10 Cara download gambar di Pinterest kualitas HD, cepat dan mudah dicoba
-
Cara download game PS2 dan PS3 di laptop dan HP, bisa main berdua
-
10 Fitur canggih iPhone 16E, bakal jadi HP Apple termurah di bawah Rp 10 juta?
LATEST ARTICLE
TECHPEDIA Selengkapnya >
-
Ini sejarah dan kegunaan teks viral "Lorem Ipsum" di tugu IKN, sudah ada sejak abad ke 16
-
Penjelasan mengapa port USB punya banyak warna, format terbaru di 2025 punya kecepatan 80 Gbps
-
10 Cara download gambar di Pinterest kualitas HD, cepat dan mudah dicoba
-
Cara download game PS2 dan PS3 di laptop dan HP, bisa main berdua