Mengawinkan e-commerce dan game, itulah mimpi KebunBibit ke depan

Ilustrasi KebunBibit.id © 2015 KebunBibit
Techno.id - Metode perdagangan elektronik semakin hari semakin digemari di Indonesia. Tren ini pun direspons oleh para pelaku e-commerce lokal dengan menawarkan beragam inovasi. KebunBibit.id yang dulunya hanya menangani transaksi jual-beli tanaman kini berupaya terus mengembangkan ekosistemnya.
"Memang dulu cuma tanaman hias, tapi sekarang sudah meluas," demikian tekad Steve Stanley, CEO KebunBibit. Perluasan ekosistem ini salah satunya ditunjukkan dengan memodifikasi aplikasinya. Tak cuma menampung aktivitas jual-beli, aplikasi KebunBibit bakal disusupi fitur lain.
- Aplikasi Petani sajikan informasi panen hingga bibit unggul Kemkominfo: Aplikasi Petani ibarat penyuluh petani secara virtual
- DO IPK 1 koma, Steve sukses bisnis tanaman beromzet Rp 400 juta/bulan Bisnis yang diberi nama “Kebun Bibit” ini, sekarang telah memiliki dua kebun besar yang berada di daerah Bojonegoro dan Batu, Malang.
- Bercocok tanam di rumah jadi tren, penjual paket berkebun panen laba Dalam satu paket, kamu sudah bisa mendapat media tanam, benih, dan wadah.
Ya, tahun ini, KebunBibit siap memberikan terobosan unik pada para pengguna aplikasi mobile-nya, yakni dengan menyediakan game di dalamnya.
Kepada Techno.id, Alfiansyah Anwar, CTO KebunBibit, membocorkan secuil konsep game tersebut. Pada intinya, konsumen akan menuai bonus dari tiap transaksinya di KebunBibit. Alfiansyah mencontohkan ketika ada user yang membeli tanaman mawar dari KebunBibit, mereka bakal langsung mendapatkan bibit mawar virtual di handset-nya. Tugas user adalah merawat bibit tersebut sebaik mungkin layaknya game Farm Frenzy.
"Ketika tanaman (virtualnya) sudah mekar, mereka bisa klaim buat dapat tanaman gratis di KebunBibit," simpulnya.
Alfiansyah Anwar, CTO KebunBibit, di meja kerjanya
© 2016 techno.id
Menyoal sumber volume transaksi terbesar untuk sekarang, KebunBibit begitu mengandalkan website, kendati mereka juga menargetkan peningkatan transaksi di mobile app-nya. "Yang paling gede saat ini masih didominasi dari website, persentasenya bisa dibilang 70:30," imbuh Alfiansyah.
Sebagai gambaran, dalam sebulan KebunBibit bisa mendapatkan user baru sekitar 1.000 sampai 1.500 dari website-nya. Sementara aplikasinya yang masih berusia 4 bulanan itu sejauh ini sudah diunduh oleh sebanyak 7.500 user.
RECOMMENDED ARTICLE
- Dibikin secara kebetulan, KebunBibit kini kumpulkan Rp500 juta/bulan
- Kalau mau bikin startup, perlukah punya banyak pegawai?
- Raup revenue Rp500 juta/bulan, CEO KebunBibit: Kita jualannya 'ngawur'
- Jadi CEO startup harus punya gelar akademis?
- Apa manfaat perusahaan membiarkan karyawannya bekerja di luar kantor?
HOW TO
-
Cara pakai Google Maps tanpa internet, tetap bisa jalan walau koneksi hilang tak berjejak
-
Cara terbaru mengetahui siapa yang menggunakan WiFi kita tanpa izin dan memblokirnya
-
Cara menerjemahkan chat WhatsApp pakai AI langsung di aplikasinya, gampang dan tak ribet
-
Cara terbaru merekam layar Macbook tanpa aplikasi tambahan, ringan dan tak bikin lemot
-
Cara terbaru kalibrasi warna monitor secara manual untuk desain grafis, ternyata gampang dan mudah
TECHPEDIA
-
5 Tanggal Steam Sale paling populer yang termurah, game harga ratusan ribu bisa dapat diskon 90%
-
Intip canggihnya Galaxy S25 Edge, bodinya bakal cuma setebal biji beras?
-
Tinggal diajak ngobrol, chatbot AI punya Netflix ini bisa kasih rekomendasi film yang asyik
-
Skype berhenti beroperasi setelah lebih dari 20 tahun, ganti jadi produknya Microsoft yang satu ini
-
Apa itu pindai mata dan World Coin, ternyata berbahaya bagi data pribadi pengguna
LATEST ARTICLE
TECHPEDIA Selengkapnya >
-
5 Tanggal Steam Sale paling populer yang termurah, game harga ratusan ribu bisa dapat diskon 90%
-
Intip canggihnya Galaxy S25 Edge, bodinya bakal cuma setebal biji beras?
-
Tinggal diajak ngobrol, chatbot AI punya Netflix ini bisa kasih rekomendasi film yang asyik
-
Skype berhenti beroperasi setelah lebih dari 20 tahun, ganti jadi produknya Microsoft yang satu ini