WhatsApp sedang naik daun, Twitter khawatir

WhatsApp sedang naik daun, Twitter khawatir

Techno.id - Belum lama ini, WhatsApp sesumbar bahwa aplikasinya telah dipakai oleh 1 miliar pengguna. Hal ini tentunya membuat bangga pemilik baru WhatsApp, yakni Mark Zuckerberg. Menurutnya, WhatsApp telah berjasa karena telah membantu pengguna untuk berbagai hal.

"Kami bangga dengan pencapaian ini. Kami juga terkesan dengan bagaimana cara user menggunakan WhatsApp. Kami melihat hampir semua pengguna memanfaatkan WhatsApp sebagai sarana komunikasi yang efektif saat terjadi bencana alam atau keadaan darurat, mengembangkan usaha kecil, dan mencari kehidupan yang lebih baik, " Mark Zuckerberg, CEO Facebook.

Kesuksesan WhatsApp tersebut sepertinya telah berdampak pada kesejahteraan Twitter. Bila WhatsApp sedang naik daun dan dicintai banyak pengguna, maka Twitter justru terpuruk karena penggunanya banyak yang melarikan diri. Ini yang membuat Twitter semakin khawatir.

"Tampaknya ada korelasi antara peningkatan jumlah pengguna WhatsApp dengan penurunan jumlah pengguna Twitter, terutama di kalangan generasi muda. Meski saya tidak memiliki data statistik yang mendukung hal ini, saya pikir semua orang tak akan ada yang menyangkal bahwa WhatsApp telah menggantikan sebagian besar percakapan di Twitter, " kata Jan van Vonno, seorang peneliti senior IDC.

Apa yang dikatakan Jan van Vonno, mungkin ada benarnya. Business Insider telah mengungkap seberapa banyak tweet yang berseliweran di Twitter selama tiga tahun terakhir. Dari situ, terlihat bahwa awalnya, di pertengahan tahun 2013 tweet harian terpantau mengalami kenaikan hingga akhir tahun 2014. Namun, setelah itu, khususnya di awal tahun 2015 hingga sekarang, tweet harian di Twitter cenderung mengalami penurunan.

WhatsApp sedang naik daun, Twitter khawatir

Kesenjangan antara WhatsApp dan Twitter nampaknya berkaitan erat dengan ketertarikan seseorang terhadap sesuatu. Misalnya begini, informasi yang ditawarkan di Twitter begitu beragam dan cepat, sementara beberapa pengguna mungkin tidak terlalu tertarik dengan informasi tertentu. Mereka lebih antusias bila informasi tersebut berhubungan dengannya.

Nah, kalau WhatsApp berbeda. WhatsApp lebih menawarkan informasi yang sesuai kebutuhan pengguna karena kebanyakan dari mereka disatukan dengan grup. Tentunya, setiap anggota grup mempunyai jalan pikiran yang hampir sama satu sama lain.

"WhatsApp selalu digunakan oleh orang-orang yang merasa lebih mudah untuk berbagi pikiran, foto, dan konten lainnya di dalam kepentingan kelompok, " kata Jan van Vonno, seperti yang dilaporkan oleh Business Insider (6/2/2016).

(brl/red)