Temukan senyawa organik, mungkinkah ada kehidupan lain di Titan?

Ilustrasi Planet Saturnus © pics-about-space.com
Techno.id - Para ilmuwan memang sedang getol menyelidiki unsur-unsur oendukung kehidupan yang berada di luar planet Bumi. Tak hanya planet lain yang berada dalam jajaran tata surya saja, bahkan satelit yang mengiringinya pun tak luput dari perhatian.
Demikian juga dengan Titan, yang dikenal sebagai satelit planet Saturnus. Seperti yang telah diberitakan oleh Ars Technica pada hari Minggu (06/03/16), penelitian tersebut sudah dilakukan sejak beberapa tahun silam.
- 5 Penemuan keren tentang kehidupan ini bikin kamu berdecak kagum Banyak rahasia tak terduga dari planet tercinta kita ini.
- 3 Temuan baru NASA soal rahasia luar angkasa, ada planet mirip Bumi peneliti NASA sudah berhasil memecahkan satu persatu rahasia luar angkasa.
- Wah, ternyata bentuk Planet Saturnus seperti spons! Lubang-lubang pada Saturnus terjadi karena ledakan partikel yang berasal dari Hyperion sehingga memberi sengatan listrik yang besar.
Planet Saturnus dilihat dari satelitnya, Titan
© 2016 sky-high-studio.com/sky-high-studio.com
Pesawat ulang alik Cassini yang terbang ke bulan planet Saturnus tersebut pada tahun 2007 hingga 2015 telah mengabadikan sebuah foto yang kemudian diberi nama Pulai Ajaib. Foto tersebut menunjukkan sebuah gelombang dari permukaan Titan.
Para ilmuwan menyimpulkan bahwa terdapat lautan hydrocarbon pada permukaan Titan. Mereka juga mengatakan bahwa permukaan Titan bersuhu sangat rendah, yaitu berkisar -180oC. Namun mereka juga mengatakan bahwa zat methana dan hydrocarbon masih bisa bertahan dalam temperatur tersebut.
Direktur laboratorium NASA, Charles Elachi mengatakana bahwa, Titan dipenuhi oleh senyawa organik, atau bisa juga dikatakan sebuah tempat di mana semua bentuk kehidupan bisa berevolusi di dalamnya. Meski masih bisa dikatakan baru, namun tak menutup kemungkinan bahwa di masa yang akan datang akan ada kehidupan lain yang muncul di tempat tersebut.
Foto gelombang lautan hydrocarbon di permukaan Titan
© 2016 arstechnica.com/NASA/JPL-Caltech/ASI/Cornell
RECOMMENDED ARTICLE
- Lintasi langit Indonesia, ini rute Gerhana Matahari Total
- Teleskop Hubble berhasil tangkap citra galaksi terjauh dari bimasakti
- Melihat Gerhana Matahari Total dengan aman versi LAPAN
- Kerja sama dengan IPB, LAPAN siap luncurkan satelit Mei mendatang
- NASA segera produksi pesawat supersonic yang ramah lingkungan
HOW TO
-
5 Template prompt AI untuk buat poster promosi keren di Canva, sekali klik langsung jadi
-
Cara aktifkan mode khusus Android untuk orang tua, ikon aplikasi jadi besar dan gampang diakses
-
Cara terbaru 2025 batasi siapa yang dapat mengirim pesan di obrolan grup WhatsApp
-
Cara terbaru amankan e-mail pribadi dari spam saat daftar online, biar inbox tetap bersih dan sehat
-
Trik ubah smartphone jadul jadi CCTV gratis di rumah, bisa diandalkan dan gratis
TECHPEDIA
-
5 Tanggal Steam Sale paling populer yang termurah, game harga ratusan ribu bisa dapat diskon 90%
-
Intip canggihnya Galaxy S25 Edge, bodinya bakal cuma setebal biji beras?
-
Tinggal diajak ngobrol, chatbot AI punya Netflix ini bisa kasih rekomendasi film yang asyik
-
Skype berhenti beroperasi setelah lebih dari 20 tahun, ganti jadi produknya Microsoft yang satu ini
-
Apa itu pindai mata dan World Coin, ternyata berbahaya bagi data pribadi pengguna
LATEST ARTICLE
TECHPEDIA Selengkapnya >
-
5 Tanggal Steam Sale paling populer yang termurah, game harga ratusan ribu bisa dapat diskon 90%
-
Intip canggihnya Galaxy S25 Edge, bodinya bakal cuma setebal biji beras?
-
Tinggal diajak ngobrol, chatbot AI punya Netflix ini bisa kasih rekomendasi film yang asyik
-
Skype berhenti beroperasi setelah lebih dari 20 tahun, ganti jadi produknya Microsoft yang satu ini