Kesulitan tidur pada remaja, ini penyebabnya

Kesulitan tidur pada remaja, ini penyebabnya

Techno.id - Kesulitan tidur memang menjadi masalah kebanyakan orang. Kurangnya tidur mempengaruhi produktivitas seseorang. Khususnya pada remaja, mereka membutuhkan waktu tidur yang cukup untuk meningkatkan prestasinya.

Namun, kebanyakan remaja kesulitan untuk tidur. Sebuah penelitian menemukan, jumlah waktu kumulatif remaja menatap layar perangkat elektronik mereka dalam sehari (bukan hanya menjelang tidur) sangat berpengaruh pada durasi tidurnya. Penelitian ini diterbitkan dalam Journal BMJ Open, tanggal 2 Februari lalu.

"Salah satu aspek yang mengejutkan hubungan antara stimulan dan efek yang sangat jelas" kata Mari Hysing, seorang peneliti dan psikolog di Unit Research Health, yang berbasis di Norwegia.

"Semakin lama mereka menatap layar, maka semakin pendek pula durasi tidur mereka" tambahnya.

Para peneliti mengumpulkan data dari 9.800 remaja berusia 16 hingga 19 tahun. Para remaja ini berpartisipasi dalam survei, tentang penggunaan alat elektronik dan kebiasaan tidur mereka. Termasuk waktu tidur, durasi tidur dan berapa lama waktu yang mereka perlukan untuk benar-benar tertidur.

Para peneliti menemukan bahwa remaja pria dan wanita cenderung menggunakan berbagai jenis perangkat elektronik. Remaja pria dilaporkan lebih banyak menghabiskan waktu dengan bermain game, sedangkan remaja wanita lebih menyukai smartphone dan pemutar musik MP3.


Dalam penelitian ini, kebanyakan remaja mengatakan, mereka menggunakan perangkat elektronik selama satu jam sebagai pengantar tidur. Sehingga, mereka membutuhkan waktu satu jam untuk benar-benar tertidur.

Pada setiap tingkat penggunaan perangkat elektronik, remaja yang menggunakan perangkat elektronik dengan waktu yang lama, membutuhkan waktu yang lama juga untuk tertidur.

"Penggunakan perangkat elektronik selama empat jam, 49 persen lebih mungkin menghabiskan waktu satu jam untuk tertidur, dibanding yang kurang dari empat jam. Kemudian, remaja yang menggunakan perangkat elektronik selama 2 jam dalam sehari, 20 persennya menghabiskan waktu satu jam untuk tertidur, dibanding dengan yang kurang dari itu" Kata peneliti.

"Penggunaan perangkat elektronik juga terkait dengan jumlah waktu yang mereka habiskan untuk tidur. Misalnya, remaja yang menghabiskan dua jam lebih untuk berbalas email atau chatting, tiga kali lebih mungkin untuk tidur kurang dari lima jam dibandingkan dengan remaja yang memiliki waktu kurang dari itu" tambahnya.

Mengapa layar pada perangkat elektronik bisa mengganggu tidur? ternyata, cahaya yang dihasilkan mengganggu jam internal tubuh yang mengontrol "circadian rhythm", kata peneliti. Perangkat elektronik juga bisa menstimulasi sistem saraf hingga kesulitan untuk tertidur.

"Penggunaan perangkat elektronik merupakan bagian dari kehidupan remaja. Namun, remaja dapat menyadari betapa banyak waktu yang mereka korbankan untuk menatap layar, cobalah untuk berenti pada malam hari untuk memastikan tidur yang baik" Kata Hysing, dikutip dari Live Science.

"Orang tua bisa menjadi contoh yang baik untuk remaja, serta membatasi penggunaan media baik siang maupun malam hari. Mendapatkan media yang baik untuk remaja merupakan tugas penting bagi orang tua" tambahnya.

(brl/red)