Badan antariksa Jepang tantang warga buat nama baru untuk Asteroid
Ilustrasi asteroid © 2015 sdecoret/ Shutterstock.com
Techno.id - JAXA alias Japan Aerospace Exploration Agency baru-baru ini merilis sebuah pengumuman unik melalui situs resminya. Badan antariksa Negeri Matahari Terbit tersebut menantang seluruh warga dunia membuat nama baru untuk sebuah asteroid.
Dikutip dari NDTV (22/7/15), para ilmuwan ingin membuat seluruh warga dunia ikut berpartisipasi menamai ulang sebuah asteroid dengan code name 1999 JU3. Menurut para peneliti, nama tersebut sedikit ketinggalan zaman dan membosankan. Oleh karena itu, ilmuwan JAXA ingin mengajak masyarakat memberikan nama baru untuk asteroid yang ditemukan NASA (badan antariksa Amerika) pada tahun 1999 tersebut.
Sebagai informasi, asteroid 1999 JU3 adalah target dari misi pengamatan JAXA, Hayabusa 2. Misi tersebut ditargetkan bakal mendekati asteroid yang diduga kuat mengandung bahan organik berisi petunjuk tentang asal-usul dan evolusi tata surya pada 2018 nanti dan kembali ke bumi pada 2020.
Kabarnya nama terunik untuk 1999 JU3 bakal direkomendasikan JAXA melalui perantara NASA kepada International Astronomical Union alias IAU, badan yang berwenang memberikan sebutan untuk setiap benda langit yang ditemukan. JAXA berharap akhir tahun ini si 1999 JU3 segera mendapat nama baru yang lebih 'modern'.
JAXA menegaskan, nama untuk asteroid ini tak perlu berhubungan langsung dengan Jepang. Warga bisa menggunakan nama dari mitos yang dipercaya di masing-masing negara. Selain itu, JAXA menekankan bahwa nama yang direkomendasikan haruslah tak lebih dari 16 huruf. Nah, jika Anda tertarik dengan kompetisi ini, Anda bisa ikut berpartisipasi dan mengakses informasi resminya melalui situs resmi JAXA.
RECOMMENDED ARTICLE
HOW TO
-
Tips dan trik menuliskan prompt AI agar hasilnya akurat sesuai dengan yang kamu inginkan
-
Cara menjaga iPhone dalam Mode Daya Rendah sepanjang waktu, bisa menghemat baterai saat traveling
-
9 Faktor yang perlu dipertimbangkan sebelum membeli iPhone rekondisi biar kamu tidak kecele
-
Cara mengetahui ponsel cerdas sedang mengisi daya dengan kecepatan maksimum
-
Cara mudah mengubah dan membuat wallpaper iPhone dengan alat AI generatif
TECHPEDIA
-
Menutup aplikasi di iPhone akan menghemat masa pakai baterai, ternyata cuma mitos
-
Apple rilis kuartet model open-source, diklaim dapat membuat AI lebih akurat
-
Versi beta WhatsApp terbaru untuk Android ungkapkan dua fitur baru yang bakal hadir di aplikasi
-
Kacamata pintar Ray-Ban Meta kini bisa melakukan panggilan video dan terkoneksi dengan Apple Music
-
Microsoft perkenalkan Phi-3 Mini, model AI lebih kecil penantang GPT-3.5 yang cocok untuk smartphone
LATEST ARTICLE
TECHPEDIA Selengkapnya >
-
![Menutup aplikasi di iPhone akan menghemat masa pakai baterai, ternyata cuma mitos]()
Menutup aplikasi di iPhone akan menghemat masa pakai baterai, ternyata cuma mitos
-
![Apple rilis kuartet model open-source, diklaim dapat membuat AI lebih akurat]()
Apple rilis kuartet model open-source, diklaim dapat membuat AI lebih akurat
-
![Versi beta WhatsApp terbaru untuk Android ungkapkan dua fitur baru yang bakal hadir di aplikasi]()
Versi beta WhatsApp terbaru untuk Android ungkapkan dua fitur baru yang bakal hadir di aplikasi
-
![Kacamata pintar Ray-Ban Meta kini bisa melakukan panggilan video dan terkoneksi dengan Apple Music]()
Kacamata pintar Ray-Ban Meta kini bisa melakukan panggilan video dan terkoneksi dengan Apple Music
