Sama-sama ciptakan robot raksasa, Amerika tantang Jepang berduel

Sama-sama ciptakan robot raksasa, Amerika tantang Jepang berduel

Techno.id - Tahun 2013 lalu, dunia industri film sempat dibuat heboh dengan munculnya film berjudul "Pacific Rim". Film yang menampilkan robot raksasa buatan manusia melawan monster raksasa dari 'dunia lain' tersebut berhasil menyedot perhatian masyarakat dunia karena animasi gambar yang dihadirkan benar-benar mendekati kenyataan.

Meskipun hanya berupa film fiksi, negara-negara maju seperti Amerika dan Jepang tampaknya cukup terinspirasi dengan film tersebut. Sebut saja robot raksasa bernama MegaBots Mark 2 yang dibuat oleh Amerika dan robot raksasa bernama Kuratas yang dibuat oleh Jepang. Tentu saja, ukuran kedua robot raksasa tersebut tidaklah sebesar ukuran robot yang terdapat di Pacific Rim.

Sama-sama ciptakan robot raksasa, Amerika tantang Jepang berduel

Melalui video resmi yang dirilis baru-baru ini, perusahaan AS pembuat MegaBots Mark 2 bahkan menantang perusahaan Japan's Suidobashi Heavy Industries selaku perusahaan pencipta Kuratas untuk saling berduel. Adapun perusahaan robot asal AS tersebut diketahui berbasis di Boston.

"Suidobashi, kita memiliki robot raksasa. Anda tahu apa yang harus terjadi," kata Matt Oehrlein selaku co-founder MegaBots sambil mengenakan 'jubah' bendera Amerika Serikat. "Kami menantang Anda untuk berduel," lanjutnya.

Dalam video berdurasi kurang dari dua menit tersebut, MegaBots Mark 2 memiliki berat sebesar 6 ton dan dikemudikan oleh dua orang. MegaBots dibekali dengan senjata cannonball seberat 1,3 kilogram yang mampu menembak hingga berkecepatan 100 mil per jam. Sedangkan Kuratas memiliki berat 4,5 ton dan dibekali dengan sepasang senjata Gatling dengan sistem target musuh yang canggih.

Jika duel robot raksasa ini jadi dilaksanakan, Oehrlein mengatakan bahwa kedua tim (AS dan Jepang) nantinya akan memerlukan beberapa waktu untuk memodifikasi robot menjadi mode tempur.

Jika duel robot raksasa ini jadi dilaksanakan, Oehrlein mengatakan bahwa kedua tim (AS dan Jepang) nantinya akan memerlukan waktu untuk memodifikasi robot ke dalam mode tempur. Kendati demikian, hingga kini belum ada pernyataan resmi dari pihak Jepang terkait tantangan yang dilayangkan oleh AS.

(brl/red)