Gandeng vendor smartphone populer, Andromax tersisihkan?

Gandeng vendor smartphone populer, Andromax tersisihkan?

Techno.id - Strategi Open Market Handset (OMH) dengan melibatkan vendor global sedang getol dijalankan Smartfren Telecom belakangan ini. Penerapan strategi OMH lambat laun membuat brand perangkat Andromax buatan Smartfren malah makin tak terdengar.

Hal ini kemudian melahirkan anggapan bahwa Smartfren ingin meninggalkan brand Andromax yang sudah cukup dikenal luas di pasar smartphone indonesia. Namun, anggapan itu langsung ditepis pihak Smartfren.

OMH jalan, tapi Andromax juga tetap jalan kok. Keduanya punya pasar yang berbeda jadi masih bisa jalan barengan, kata Sukaca Purwokardjono, Head Division Device Planning and Management Smartfren saat ditemui tim Techno.id di Kafe Pisa, Jakarta.

Sukaca mengklaim, produk yang dihadirkan melalui program OMH mengincar pasar pengguna smartphone yang sudah memiliki fanatisme pada merek tertentu. Mereka diniliai hanya melihat produk berdasarkan merek yang tertera, bukan lagi bergantung pada spesifikasi maupun harga.

Kalau Andromax menyasar segmen menengah ke bawah yang sangat sensitif terhadap harga mapun spesifikasi. Sejak awal Andromax memang dibuat untuk memenuhi kebutuhan pasar yang ingin pakai produk bagus tapi harganya terjangkau, jelas Sukaca.

Akan tetapi, pria berkacamata itu mengaku bahwa penggunaan strategi OMH merupakan strategi Smartfren dalam merangsang pertumbuhan pelanggan 4G. Ia mengakui membangun bisnis menggunakan merek sendiri bukan sebuah pekerjaan gampang.

Frekuensi 1900 Mhz yang digunakannya Smartfren di masa lalu diakui membuat dukungan atas perangkat pendukung cukup minim dan memaksa perusahaan memasuki industri smartphone lewat Andromax. Beruntung, Andromax berhasil membuat pelanggan Smartfren tumbuh dan cukup loyal dari waktu ke waktu.

(brl/red)