WhatsApp mulai sadar, tarif langganan 1 dolar per tahun bisa diakali

WhatsApp mulai sadar, tarif langganan 1 dolar per tahun bisa diakali

Techno.id - Awal tahun ini, WhatsApp telah mencatat bahwa penggunanya sudah berada di angka 990 juta. Dari sekian banyak pengguna tersebut, sebagian besar dari mereka bisa dibilang kreatif. Bagaimana tidak, WhatsApp telah memberikan tarif berlangganan 1 dolar per tahun atau sekitar Rp 14.000 per tahun. Namun, nampaknya para pengguna bisa menyiasati tarif tersebut dan melewati tahun ke tahun dengan gratis.

Mengetahui kelihaian para pengguna dalam mengakali tarif berlangganan tersebut, akhirnya pendiri WhatsApp Jan Koum memutuskan untuk menggratiskan layanan chatting di WhatsApp. Pengguna dapat menggunakan WhatsApp tanpa biaya sepeser pun. Hal ini diungkapkan Jan Koum pada sebuah konferensi di Munich, Jerman. Menurutnya, "Biaya berlangganan ini benar-benar tak berjalan dengan baik."

Berita baiknya lagi, meski tak ditarik bayaran sedikit pun, WhatsApp juga tak berniat menyisipkan iklan pada layanannya. Namun, pihaknya akan menggunakan cara-cara baru yang lebih cerdas untuk mencari keuntungan. Pengguna WhatsApp akan dihubungkan dengan dunia bisnis dan organisasi agar terjadi lalu lintas keuangan, seperti yang disadur dari Gizmodo (18/01/2016).

Nantinya, aplikasi WhatsApp bisa digunakan untuk berbagai hal yang menarik, seperti memesan taksi, mencari tahu tentang penundaan penerbangan, menghubungi bank, dan lain-lain. Mungkin dengan cara seperti ini, pihak WhatsApp akan meraup keuntungan lebih besar dibandingkan dengan menarik biaya berlangganan sebesar Rp 14.000 per tahun.

(brl/red)