Metode direct lebih efisien dalam menekan estimasi biaya

Techno.id - Sebuah perdebatan alot mengenai kebijakan penataan ulang 4G di frekuensi 1800 MHz mulai dibahas dari pihak operator dan pemerintah. Semenjak dikeluarkannya surat edaran Menteri Komunikasi dan Informatika nomor 1 tahun 2015, dunia telekomunikasi Indonesia mulai berdiskusi mengenai implementasi edaran ini.
Berdasarkan Merdeka (31/3/15), penataan ulang ini bertujuan agar operator bisa menempati blok pita frekuensi secara berurutan demi mengoptimalkan spektrum yang mereka miliki. Perdebatan ini berlangsung sangat alot ketika harus menentukan wilayah mana yang menjadi prioritas serta metode perpindahan kanal frekuensinya. Akan tetapi, ada faktor yang menjadi permasalahan, yaitu metode perpindahan kanal frekuensi antara direct atau indirect.
- Usai ditata ulang, 4G LTE siap digunakan 4 operator besar Bahkan salah satu operator telah melaunching layanan 4G LTE tersebut untuk wilayah Jakarta.
- Menkominfo: Tahun 2016 akan fokus ke 4G 2.100MHz "Tahun depan kita fokus 2.100 MHz. Perlu tidak refarming (penataan) kita lihat ke depan" ujar Rudiantara.
- Gelar 4G LTE, XL klaim hasil kerjasama antar operator XL mengaku proses penggelaran layanan 4G LTE di 1800 Mhz merupakan hasil bukti kokohnya kerjasama yang dijalin antar operator telekomunikasi.
Bukan tanpa sebab karena dua metode ini akan berpengaruh juga dengan biaya yang dikeluarkan. Jika empat operator menggunakan metode direct maka estimasi biaya perpindahan kanal frekuensi bisa ditekan. Dari perkiraan biaya sekitar Rp. 1 triliun bisa anjlok ke angka Rp.500 miliar.
Disela relaunching brand Axis di Jakarta, Dian Siswarini sebagai Wakil Direktur XL dan salah satu petinggi di Asosiasi Telekomunikasi Seluruh Indonesia (ATSI) mengungkapkan, "Kalau secara total biayanya Rp 500 miliar, dan khusus untuk XL sendiri alokasinya Rp 100 miliar,". Namun tidak semua pihak operator mempunyai sudut pandang yang sama dengan Dian.
Sebut saja Telkomsel yang lebih memilih perpindahan kanal indirect. Tentu saja alasan kuat dilontarkan pihak Telkomsel. Karena Telkomsel khawatir jika menggunakan metode direct, maka akan mengganggu layanan konsumennya.
Pendapat Telkomsel tidak mengubah pendirian XL untuk menggunakan metode direct, karena XL bisa lebih leluasa bergerak di 1.800 MHz meski sama-sama memiliki lebar pita 22,5 MHz layaknya Telkomsel.
Hal ini disebabkan karena adanya tambahan 15 MHz dari yang sebelumnya hanya 7,5 MHz yang terbilang masih longgar, semenjak XL mengakuisisi Axis Telekomunikasi Indonesia.
Sudah menjadi rahasia umum jika spektrum 1.800 MHz yang mempunyai total lebar pita 75 MHz telah diisi dengan 180 juta pelanggan 2G dan terbilang aktif. Hingga saat ini spektrum tersebut masih ramai sebagai wadah untuk layanan telepon dasar dan pesan singkat SMS.
HOW TO
-
Cara terbaru mengetahui siapa yang menggunakan WiFi kita tanpa izin dan memblokirnya
-
Cara menerjemahkan chat WhatsApp pakai AI langsung di aplikasinya, gampang dan tak ribet
-
Cara terbaru merekam layar Macbook tanpa aplikasi tambahan, ringan dan tak bikin lemot
-
Cara terbaru kalibrasi warna monitor secara manual untuk desain grafis, ternyata gampang dan mudah
-
Cara menghapus aplikasi bawaan Windows yang jarang digunakan, bisa bikin lemot jika diabaikan
TECHPEDIA
-
5 Tanggal Steam Sale paling populer yang termurah, game harga ratusan ribu bisa dapat diskon 90%
-
Intip canggihnya Galaxy S25 Edge, bodinya bakal cuma setebal biji beras?
-
Tinggal diajak ngobrol, chatbot AI punya Netflix ini bisa kasih rekomendasi film yang asyik
-
Skype berhenti beroperasi setelah lebih dari 20 tahun, ganti jadi produknya Microsoft yang satu ini
-
Apa itu pindai mata dan World Coin, ternyata berbahaya bagi data pribadi pengguna
LATEST ARTICLE
TECHPEDIA Selengkapnya >
-
5 Tanggal Steam Sale paling populer yang termurah, game harga ratusan ribu bisa dapat diskon 90%
-
Intip canggihnya Galaxy S25 Edge, bodinya bakal cuma setebal biji beras?
-
Tinggal diajak ngobrol, chatbot AI punya Netflix ini bisa kasih rekomendasi film yang asyik
-
Skype berhenti beroperasi setelah lebih dari 20 tahun, ganti jadi produknya Microsoft yang satu ini