Sejumlah ilmuwan sedang berusaha membersihkan sampah luar angkasa, pakai alat layaknya film Star Trek

Sejumlah ilmuwan sedang berusaha membersihkan sampah luar angkasa, pakai alat layaknya film Star Trek

Techno.id -

Di balik luasnya ruang angkasa ternyata menjadi rumah bagi ribuan sampah yang mengorbit di sekitar bumi. Melihat kondisi ini, para ilmuwan pun berusaha untuk membersihkan space junk itu.

Seperti dilaporkan dalam artikel yang dipublikasikan Futurism, sejumlah ilmuwan saat ini sedang bereksperimen untuk membersihkan sampah-sampah tersebut dengan menggunakan tractor beam yang terinspirasi film fiksi ilmiah.

Tractor beam adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan metode fiksi ilmiah yang digunakan untuk menarik benda dari jarak jauh. Di film Star Trek, tractor beam berfungsi untuk menarik dan mendorong benda di luar angkasa tanpa menggunakan kontak fisik.

Dalam eksperimen ini, ilmuwan menggunakan laser untuk menciptakan tekanan cahaya yang bisa digunakan untuk mendorong atau menarik objek di ruang angkasa. Mereka berharap teknologi ini dapat diterapkan untuk mengarahkan dan menarik sampah luar angkasa ke arah orbit yang lebih rendah sehingga dapat terbakar saat memasuki atmosfer bumi.

Sejumlah ilmuwan sedang berusaha membersihkan sampah luar angkasa, pakai alat layaknya film Star Trek Grafis yang mengilustrasikan bagaimana wahana antariksa pengorbit dapat menyingkirkan sampah dari orbit menggunakan gaya elektrostatik (schaub lab/via knowridge.com)

Sampah luar angkasa terdiri dari berbagai macam objek, termasuk sisa-sisa satelit yang sudah tidak aktif, pecahan roket, dan serpihan lainnya. Potongan-potongan ini dapat menjadi ancaman serius apabila menabrak satelit yang sedang beroperasi di orbit bumi.

Selain menggunakan tractor beam, ilmuwan juga telah menjajaki beberapa solusi lain. Beberapa ide termasuk penggunaan kendaraan antariksa yang dilengkapi tangan robotik untuk menangkap sampah atau menggunakan teknologi ion listrik untuk mendorong sampah luar angkasa ke orbit yang lebih rendah.

Meskipun masih dalam tahap eksperimen, upaya ini menunjukkan kemajuan dalam penanganan sampah luar angkasa. Jika berhasil, teknologi ini dapat membantu mengurangi risiko tabrakan dengan sampah luar angkasa yang dapat merusak satelit dan mengganggu sistem komunikasi dan navigasi di bumi.

Magang: Millenia Ramadita

(brl/red)