Penulis novel ini sudah lebih dulu meramalkan produk headset
Techno.id - Nama Ray Douglas Bradbury di dunia literasi mungkin tidak terlalu familiar, apalagi di Indonesia. Akan tetapi, pemikiran dan imajinasi futuristis miliknya yang tertuang di novel Fahrenheit 451 membuat perhatian dunia pun berpaling padanya. Sebab, novel yang diterbitkan pada tahun 1953 itu mengandung beberapa ramalan teknologi yang bisa dinikmati oleh masyarakat saat ini, salah satunya adalah headset.
Dalam Fahrenheit 451, Bradbury menggambarkan masyarakat di masa depan dengan ketergantungannya yang tinggi pada beberapa teknologi. Di dalam novel setebal 159 halaman itu, ternyata ada kata seashells dan thimble radios, yang dalam Bahasa Indonesia lebih kurang berarti kerang laut dan radio mini. Seashells dan thimble radio dideskripsikan sebagai teknologi yang bisa memudahkan orang-orang untuk mendapatkan informasi dan hiburan.
Kini, banyak yang percaya bahwa kedua barang tersebut sudah ada wujud nyatanya, yaitu headset atau earbud. Ya, penggunaan pengeras suara kecil yang ditempatkan di dekat telinga tersebut memang sesuai dengan apa yang didefinisikan Bradbury dalam novel beraliran distopianya itu. Penulis asal Amerika Serikat tersebut memprediksi bahwa suatu saat nanti akan ada peranti canggih yang bisa menyalurkan gelombang elektronik dari suara, dalam bentuk musik dan percakapan. Meski prototipe pertama dari headset sendiri sudah muncul tahun 1910 silam, penggunaan dan produksi massalnya sebagai sarana komunikasi dan rekreasi baru dilakukan sekitar tahun 1970-an. Kejadian tersebut berselisih lebih kurang 20 tahun sejak ramalan Bradbury tentang headset.
Ray Bradbury pada dasarnya adalah penulis yang suka menghasilkan karya berbentuk fantasi, fiksi ilmiah, dan juga horor. Fahrenheit 451 termasuk sebagai karyanya yang paling fenomenal, karena di karya itulah Bradbury memprediksi kehadiran televisi berlayar lebar dan datar, di samping headset. Ia meninggal pada usia 91 tahun pada 5 Juni 2012 silam.