Pemerintah blokir akun media sosial bermuatan teroris dan radikalisme

Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara © 2016 Denny Mahardy/ Techno.id
Techno.id - Pemerintah bertindak cepat mengantisipasi tindakan terorisme pasca ledakan bom di kawasan Sarinah, Thamrin, Jakarta Pusat. Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) mengaku telah melakukan penyisiran pada aktivitas yang terjadi di internet.
Diakui Ismail Chawidu selaku Kepala Pusat Informasi dan Humas Kemkominfo, penyisiran dilakukan setelah melakukan pengawasan dan menerima laporan dari masyarakat terkait pemilik akun media sosial dan situs yang mendukung aksi pemboman di Sarinah 14 Januari 2016 kemarin.
- Lagi, Kemkominfo siap blokir 24 situs berbau radikal Tiga situs serupa dan sejumlah akun media sosial penyebar konten pornografi anak juga sedang dalam proses pemblokiran.
- Ini tanggapan Kemkominfo soal kemunculan situs baru teroris Sarinah Kemkominfo akan meneliti lebih lanjut soal kemunculan kembali situs milik Bahrun Naim tersebut.
- Meski sudah diblokir, ternyata situs radikal masih bisa diakses Bagaimana tanggapan dari Kemkominfo?
"Kementerian Kominfo memblokir beberapa akun. Akun facebook atas nama Muhammad Subkhan Khalid, Batalion Inghimasi, dan Mujahidah Sungai Eufrat sudah diblokir," kata Ismail dalam sebuah keterangan.
Tak hanya itu, Kemkominfo juga mengklaim telah menutup sebuah akun telegram: https://telegram.me/jihadmedia01. "Akun-akun media sosial tersebut secara jelas mendukung aksi-aksi teror tersebut," imbuh pria berkacamata tersebut.
Khusus terkait dengan akun dan video Bahrunnaim, menurut Ismail Kemkominfo telah menghapusnya sejak Bulan November 2015. Video yang dimaksud memiliki nama akun Muhammad Bahrunnaim Anggih Tantomo (facebook.com/profil.php?id=100010597723528).
"Selain akun-akun di atas, juga Kominfo memblokir akun twitter @kdmedia16 (radikal) dan @globalkdi (radikal). Adapun video-video radikal yg telah diblokir sampai dengan tahun 2015 sebanyak 78 video radikalisme ISIS," tandas Ismail.
Pemerintah juga mengaku secara terbuka akan menampung semua laporan dari masyarakat terkait penangkalan terorisme. Masyarakat yang ingin melapor akun dan situs yang dicurigai bermuatan terorisme dan radikalisme bisa mengirim email melalui aduankonten@mail.kominfo.go.id.
RECOMMENDED ARTICLE
HOW TO
-
Cara menjalankan aplikasi dan game Windows di Android menggunakan Winlator terbaru di 2025
-
Cara record Zoom di laptop dan MacBook yang simpel dan mudah, sekaligus trik merangkum meeting pakai A
-
5 Langkah preventif merawat baterai HP di tengah musim pancaroba 2025, ternyata ini yang bikin rusak
-
Cara mengetahui dan memeriksa jumlah siklus baterai iPhone terbaru 2025, ini 5 langkah merawatnya
-
Cara menghentikan baterai laptop agar tidak terisi daya di atas 80% di Windows 11, ini alasannya
TECHPEDIA
-
Ini sejarah dan kegunaan teks viral "Lorem Ipsum" di tugu IKN, sudah ada sejak abad ke 16
-
Penjelasan mengapa port USB punya banyak warna, format terbaru di 2025 punya kecepatan 80 Gbps
-
10 Cara download gambar di Pinterest kualitas HD, cepat dan mudah dicoba
-
Cara download game PS2 dan PS3 di laptop dan HP, bisa main berdua
-
10 Fitur canggih iPhone 16E, bakal jadi HP Apple termurah di bawah Rp 10 juta?
LATEST ARTICLE
TECHPEDIA Selengkapnya >
-
Ini sejarah dan kegunaan teks viral "Lorem Ipsum" di tugu IKN, sudah ada sejak abad ke 16
-
Penjelasan mengapa port USB punya banyak warna, format terbaru di 2025 punya kecepatan 80 Gbps
-
10 Cara download gambar di Pinterest kualitas HD, cepat dan mudah dicoba
-
Cara download game PS2 dan PS3 di laptop dan HP, bisa main berdua