Mengakhiri chat dengan titik bikin Anda dianggap monster
Techno.id - Era berkirim pesan teks menggunakan SMS telah lama bergeser ke chatting. Setelah BlackBerry Messenger hits beberapa tahun silam, banyak Messenger baru bermunculan. Tentu saja, gaya menulis pesan pun juga ikut bergeser.
Jika pada SMS biasanya menggunakan pesan panjang dan terdiri atas beberapa kalimat, pada chat biasanya hanya 1 kalimat saja, dan durasi percakapannya pun bisa lebih lama. Pergeseran tersebut juga termasuk pemakaian tanda baca.
Seperti yang telah diberitakan oleh The Guardian pada hari Rabu (09/12/15) lalu, para peneliti dan psikolog meneliti perilaku masyarakat dalam mengirim pesan teks menggunakan Messenger. Hasil yang didapat pun ternyata cukup mengejutkan.
Disadari atau tidak, saat melakukan chat, pengguna Messenger jarang sekali mengakhirinya dengan titik. Menurut sebuah studi yang telah dilakukan, mengakhiri kalimat dengan titik pada chat dianggap seperti monster atau melawan kaidah alam semesta.
Coba saja Anda ketikkan kata "lol." saat chattingdan bersenda gurau dengan teman dekat. Terasa janggal bukan? "Texting menghilangkan banyak hal yang bisa dilakukan saat bercakap-cakap dengan saling berhadapan," ujar Celia Klin, kepala penelitian Binghamton University.
"Ketika berbicara, orang mengekpresikan emosi dengan mata, nada bicara, dan masih banyak lagi. Dan mereka takkan bisa lagi menggunakan mekanisme yang sama saat melakukan texting," lanjutnya menjelaskan.
Ia menambahkan bahwa, itulah sebabnya banyak orang menggunakan bantuan saat texting seperti emoticon yang juga menggambarkan ekspresi wajah mereka saat mengucapkan kalimat tersebut, dan tentu saja, sebuah tanda titik.