Mahasiswa UGM ciptakan jaket pendeteksi kecelakaan

Mahasiswa UGM ciptakan jaket pendeteksi kecelakaan

Techno.id - Mahasiswa Sekolah Vokasi UGM menciptakan sebuah jaket yang dapat mendeteksi terjadinya kecelakaan. Jaket ini diberi nama Jacket Air Chuison Restraint Safety System Berbasis Arduino.

Jaket tersebut dibuat Ademas Alam Pangestu (Teknologi Rekayasa Instrumentasi dan Kontrol), Genesis Junior Sumlang (Teknologi Rekayasa Elektro), Wahyu Agong Nugroho Jati (Teknologi Rekayasa Mesin), Alfian Eka Setyawan (Teknologi Rekayasa Mesin), dan Saadah Mardatilah (Teknologi Rekayasa Internet).

Ademas Alam Pangestu mahasiswa Teknologi Rekayasa Instrumental dan Kontrol yang menjadi merupakan salah satu kreator mengatakan, ihwal pembuatan jaket bermula dari seleksi Program Kreativitas Mahasiswa yang aktif di bidang Karya Inovatif atau bisa juga diberi nama (PKM-KI).

Terobosan baru ini menjadi sorotan masyarakat saat dirilis dan dipublikasikan. Informasi tentang jaket berteknologi canggih tersebut juga banyak dicari.

Ide awal pembuatan jaket muncul pada bulan Desember 2021, perancangan dan juga proses pembuatan jaket dilakukan pada bulan Juni 2022 sampai dengan bulan September 2022.

Jacket Air Chuison Restraint Safety System Berbasis Arduino ini dilengkapi dengan teknologi canggih microphone dan juga sensor yang menjadi komponen utama di dalam mendeteksi terjadinya kecelakaan.

"Teknologi yang digunakan pada jaket ini berupa microphone dan juga sensor cepat berkekuatan yang sangat cepat. Selain itu juga, di dalam jaket ini disediakan katup udara yang nantinya bisa mengembang untuk menjaga keselamatan si pengendara" kata Ademas Alam Pangestu kepada Techno.id.

Desain Jacket 3 lapis yang sangat tebal dan kuat dengan lapisan Foamy (berbusa) serta lapisan Quality Side Foamy 2 O2 yang membuat nyaman dan tidak gerah. Sangat cocok bagi kamu yang suka traveling.

Awal adanya keinginan untuk menciptakan Jacket Air Chuison Restraint Safety System Berbasis Arduino ini dikarenakan tingginya data kecelakaan lalu lintas, capai 103.645 kasus pada tahun 2021.

"Kami sebenarnya tidak peduli jaket ini dikenal atau tidak, yang kami inginkan hanyalah membantu masyarakat dan mengurangi angka kecelakaan lalu lintas yang telah terjadi" tambahnya (07/11)

Jacket Air Chuison Restraint Safety System Berbasis Arduino masih menjadi contoh dan belum diproduksi massal. Dikarenakan masalah pendanaan yang masih tersendat dan belum teralokasi untuk pembuatan produk selanjutnya.

Dari awal mula penemuan ide sampai dengan proses pembuatannya sendiri, satu Jacket Air Chuison Restraint Safety System Berbasis Arduino memerlukan dana yang cukup besar sebesar Rp 8,6 jutaan lebih untuk pembuatan.

Ademas menambahkan meskipun pendanaan membutuhkan sejumlah uang Rp 8,6 juta, harga untuk pasran bisa lebih rendah, mulai dari ratusan ribu.

"Sesuai dengan prinsip kami mengutamakan masyarakat dan hanya ingin menyelamatkan masyarakat. Hanya Rp 750.000 saja tidak apa-apa" pungkasnya.

Magang: Irvan Ahmad Fauzi


(brl/guf)