Mahasiswa Brawijaya ciptakan alat pendeteksi sianida pada makanan

Ilustrasi penelitian ilmiah © 2015 techno.id
Techno.id - Mahasiswa dari Universitas Brawijaya Malang kembali menciptakan sebuah inovasi baru melalui alat-alat sederhana buatannya. Kali ini, empat mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) menciptakan alat pendeteksi sianida pada makanan yang diberi nama "Cyanide Test Kit".
Keempat mahasiwa ini terdiri atas Hilda Emilia Fahriyani (Kimia 2011), Balqis Milda (Kimia 2011), Noerma Juli Azhari (Kimia 2012), dan Lu'luil Maknun (Kimia 2012). Sedangkan dalam merancang alat pendeteksi ini, mereka telah dibantu oleh dosen pembimbing Dr Hermin Sulistyarti.
- Dua gadis ini temukan cara deteksi boraks di makanan pakai tusuk gigi Dalam lima detik orang bisa mengetahui kualitas makanan mereka.
- Anak SMA ini temukan cara deteksi boraks cukup pakai tusuk gigi Bila terjadi perubahan warna pada tusuk gigi menjadi merah, berarti sampel makanan yang diuji positif mengandung boraks.
- Mi Sianida, mi dari kopi yang bikin kamu serasa ditampar! Mau coba? Semuanya dibuat secara homemade dan tanpa MSG, jadi bisa dipastikan sehat.
Dalam merancang Cyanide Test Kit, menurut salah seorang mahasiswa, Lu'luil menggunakan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) 2006 sebagai acuannya. Di dalamnya, Lu'luil mengatakan bahwa sianida yang diperbolehkan masuk ke dalam tubuh tidak boleh lebih dari satu mili hingga kilogram dari berat badan.
Selain itu, kata Lu'luil, makanan yang mengandung sianida (singkong, rebung, gadung) dapat menyebabkan kematian jika dikonsumsi melebih batas kadar maksimum dalam waktu 15 menit. Pasalnya, senyawa ini bersifat racun dan dikatakan dapat menghambat distribusi oksigen dalam tubuh.
Di Indonesia, menganalisa sianida masih menggunakan spektrofotometri, titrimetri, dan argentometri. Ketiga alat tersebut adalah alat impor dari negara lain yang membutuhkan biaya tidak sedikit ketika digunakan. Selain itu, masih ada proses analisa yang rumit dan membutuhkan waktu yang lama.
Cyanide Test Kit sendiri memiliki cara kerja yang jauh lebih sederhana dan murah. Dengan biaya Rp 20.000 untuk 60 kali analisis (harga per analisis Rp 350.000), sianida dapat terdeteksi dengan cara melarutkan sampel dengan reagen hingga berubah warna menjadi merah, yang selanjutnya dicocokkan dengan komparator warna pada alat.
Saat diuji coba oleh Tim PKM Karsa Cipta, Cyanide Test Kit sukses mendeteksi kadar sianida hanya dalam kurun waktu lima menit. Selain itu, sensitivitas alat ini juga diklaim cukup tinggi karena mampu mendeteksi kadar sianida sebesar 0,04 ppm.
RECOMMENDED ARTICLE
HOW TO
-
Cara terbaru mengetahui siapa yang menggunakan WiFi kita tanpa izin dan memblokirnya
-
Cara menerjemahkan chat WhatsApp pakai AI langsung di aplikasinya, gampang dan tak ribet
-
Cara terbaru merekam layar Macbook tanpa aplikasi tambahan, ringan dan tak bikin lemot
-
Cara terbaru kalibrasi warna monitor secara manual untuk desain grafis, ternyata gampang dan mudah
-
Cara menghapus aplikasi bawaan Windows yang jarang digunakan, bisa bikin lemot jika diabaikan
TECHPEDIA
-
5 Tanggal Steam Sale paling populer yang termurah, game harga ratusan ribu bisa dapat diskon 90%
-
Intip canggihnya Galaxy S25 Edge, bodinya bakal cuma setebal biji beras?
-
Tinggal diajak ngobrol, chatbot AI punya Netflix ini bisa kasih rekomendasi film yang asyik
-
Skype berhenti beroperasi setelah lebih dari 20 tahun, ganti jadi produknya Microsoft yang satu ini
-
Apa itu pindai mata dan World Coin, ternyata berbahaya bagi data pribadi pengguna
LATEST ARTICLE
TECHPEDIA Selengkapnya >
-
5 Tanggal Steam Sale paling populer yang termurah, game harga ratusan ribu bisa dapat diskon 90%
-
Intip canggihnya Galaxy S25 Edge, bodinya bakal cuma setebal biji beras?
-
Tinggal diajak ngobrol, chatbot AI punya Netflix ini bisa kasih rekomendasi film yang asyik
-
Skype berhenti beroperasi setelah lebih dari 20 tahun, ganti jadi produknya Microsoft yang satu ini