Kompetisi tentara cyber Indonesia dihelat di Stikom Bali

Ilustrasi tentara Cyber © 2015 wired.co.uk
Techno.id - Dilansir oleh Antara (01/10/15), Kompetisi Tentara Cyber Indonesia ke-4 digelar di Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Teknik Komputer (STMIK) Stikom Bali, Denpasar melibatkan 150 tim cyber dari 32 perguruan tinggi seluruh Indonesia.
Ke-32 perguruan tinggi yang ikut ambil bagian dalam kegiatan antara lain Universitas Indonesia, Universitas Andalas, Universitas Islam Indonesia, Universitas Telkom, Bina Nusantara (Binus) University, Universitas Paramadina, Universitas Surabaya, SGU University dan STMIK Amikom.
-
Capture The Flag, ajang unjuk potensi para "hacker" muda Indonesia Ajang ini diharapkan mampu menjadi salah satu cara untuk menjaga keamanan cyber yang dimiliki pemerintah.
-
Internet Society gelar simposium cyber security se-Asia di Jakarta Cyber security menjadi sumber masalah bagi Indonesia.
-
Ancaman cyber ini jadi alasan terbentuknya Badan Cyber Nasional Beberapa ancaman cyber ini bahkan menyambangi laman resmi militer Indonesia.
Ketua panitia kegiatan tersebut Agus Setiawan mengatakan, kompetisi cyber terbesar di Indonesia itu digelar sejak tahun 2012, hingga kini memasuki tahun keempat yang digelar secara rutin setiap tahun.
Pihaknya memilih Bali sebagai tuan rumah karena dinilai Stikom Bali cukup siap menjadi tuan rumah. "Sebelumnya digelar di beberapa kota besar di tanah air seperti Medan, Samarinda dan Makassar," imbuhnya.
Ia memaparkan, kompetisi tersebut bertujuan mencetak bibit bibit tentara cyber yang handal, nantinya dapat ditempatkan di berbagai bidang baik institusi pemerintah maupun swasta untuk memerangi kejahatan cyber.
"Dewasa ini banyak sekali terjadi aktivitas kejahatan menggunakan komputer atau jaringan komputer sebagai unsur utamanya atau bisa dikatakan sebagai kejahatan dunia maya di mana komputer sebagai alat kejahatan terhadap hak cipta dan kekayaan intelektual," ujarnya.
Agus yang juga menjabat Ketua Indonesia Cyber Army (ICA) menambahkan, para tentara cyber sangat diperlukan keberadaannya di tanah air melihat pesatnya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi.
"Oleh karena itu, perlu disiapkan tenaga-tenaga ahli di bidang cyber memerangi pembajakan dan beberapa aktivitas kejahatan yang merugikan masyarakat luas," katanya.
RECOMMENDED ARTICLE
HOW TO
-
Perlukah membawa laptop saat mudik? ini 10 rekomendasi tablet untuk WFA saat mudik
-
10 Cara efektif mengamankan HP dari pencuri saat mudik, hati-hati ya!
-
8 Cara mengatur smartphone agar bisa melantunkan Al-Quran semalaman tanpa khawatir baterai rusak
-
10 Rekomendasi aplikasi android terbaik untuk belajar Al-Quran bagi anak-anak
-
10 Rekomendasi merawat smartphone untuk driver ojek online, ini caranya biar waterproof
TECHPEDIA
-
10 Fitur canggih iPhone 16E, bakal jadi HP Apple termurah di bawah Rp 10 juta?
-
10 HP Xiaomi in bakal kebagian AI DeepSeek, bisa kalahkan AI dari Google atau ChatGPT?
-
Waspada, undangan pernikahan palsu lewat HP ini berisi virus berbahaya
-
Bocoran Smartphone Samsung layar lipat tiga, dari HP kecil jadi tablet layar lebar
-
Israel pakai spyware serang WhatsApp, targetkan lebih dari 100 jurnalis dan aktivitis
LATEST ARTICLE
TECHPEDIA Selengkapnya >
-
10 Fitur canggih iPhone 16E, bakal jadi HP Apple termurah di bawah Rp 10 juta?
-
10 HP Xiaomi in bakal kebagian AI DeepSeek, bisa kalahkan AI dari Google atau ChatGPT?
-
Waspada, undangan pernikahan palsu lewat HP ini berisi virus berbahaya
-
Bocoran Smartphone Samsung layar lipat tiga, dari HP kecil jadi tablet layar lebar