Bermimpi jadi One Billion Company, Kinerja Pay ingin seperti Lazada

Logo KinerjaPay.com © 2016 kinerjapay.com
Techno.id - Lazada boleh dibilang jadi salah satu kisah manis yang tercatat dalam perjalanan bisnis online dunia. Perusahaan e-commerce di Asia Tenggara yang baru berusia empat tahun itu telah mendapat suntikan dana sebesar US$ 1 miliar atau setara RP 12 triliun.
Kisah sukses Lazada itu ternyata dijadikan cerminan positif bagi pemain e-commerce asal Indonesia, KinerjaPay. Perusahaan yang sudah melantai di bursa OTC Market Amerika Serikat itu bermimpi bisa juga mendapat predikat One Billion Company seperti Lazada.
- Pulang kampung, KinerjaPay incar 100 ribu pengguna KinerjaPay telah membuka kantor di Medan.
- Tak dinyana, KinerjaPay jadi e-commerce Indonesia pertama di bursa AS "Di sana sudah cenderung lebih stabil dan menerima konsep bisnis digital secara lebih baik."
- Lippo Group ingin menang di bisnis e-commerce Indonesia Dengan segala talenta andal, Lippo Group menargetkan penjualan di MatahariMall.com bisa mencapai US$ 1 miliar dalam tempo tiga tahun ke depan.
"Valuasi Lazada itu Rp5 triliun, dibeli Alibaba valuasinya sekitar Rp12 triliun (US$1 biliion). Mudah-mudahan kita (KinerjaPay) menjadi one billion dollar company suatu hari ini," kata Frans Budi Pranata, Chief Financial Officer (CFO) PT Kinerja Pay Indonesia.
Ia memaparkan, nilai besar yang menempel pada perusahaan teknologi karena masyarakat sekarang sudah lebih melek teknologi. Cukup banyak masyarakat yang sudah menggunakan layanan digital untuk keperluan pekerjaan maupun sekedar hiburan dan belanja.
Lebih lanjut, Frans meyatakan ada empat alasan utama yang membuat orang berbelanja secara online yakni harga, diskon, menyenangkan dan ketersediaannya. "Empat alasan utama itu yang membuat orang-orang beralih belanja di internet," tambah Frans.
Deny Rahardjo, CEO Kinerja Pay Indonesia mengamini mimpi yang disebutkan Frans dan siap melihat kondisi riil yang ada di sekitar. Deny juga menyatakan menjalankan bisnis itu tidak perlu menjadi sok pintar tanpa mengikuti atau mempelajari pengalaman lingkungan sekitar.
"Untuk menjadi perusahaan yang maju, kita juga perlu belajar dari pemain yang lebih dulu ada, kenapa tidak," papar Deny saat ditemui tim Techno.id, Jumat (29/4/2016).
Deny menambahkan pihaknya tak sungkan untuk mengikuti atau mengadopsi langkah yang dilakukan Lazada, di mana perusahaan yang tersebar di Asia Tenggara tersebut mampu menjadi daya tarik bari perusahaan besar sekelas Alibaba untuk ikut berinvestasi di dalamnya.
"Kalau ada kisah success story, kenapa kita tidak adopsi dengan versi localize dan sesuai dengan kebutuhan. Jadi, jangan jadi sok pinter bia berhasil dan bagus, kalau tidak melihat di sekitar. Ya, ATM lah, Amati Tiru Modifikasi," tanda Deny sambil tersenyum.
HOW TO
-
Cara menjalankan aplikasi dan game Windows di Android menggunakan Winlator terbaru di 2025
-
Cara record Zoom di laptop dan MacBook yang simpel dan mudah, sekaligus trik merangkum meeting pakai A
-
5 Langkah preventif merawat baterai HP di tengah musim pancaroba 2025, ternyata ini yang bikin rusak
-
Cara mengetahui dan memeriksa jumlah siklus baterai iPhone terbaru 2025, ini 5 langkah merawatnya
-
Cara menghentikan baterai laptop agar tidak terisi daya di atas 80% di Windows 11, ini alasannya
TECHPEDIA
-
Ini sejarah dan kegunaan teks viral "Lorem Ipsum" di tugu IKN, sudah ada sejak abad ke 16
-
Penjelasan mengapa port USB punya banyak warna, format terbaru di 2025 punya kecepatan 80 Gbps
-
10 Cara download gambar di Pinterest kualitas HD, cepat dan mudah dicoba
-
Cara download game PS2 dan PS3 di laptop dan HP, bisa main berdua
-
10 Fitur canggih iPhone 16E, bakal jadi HP Apple termurah di bawah Rp 10 juta?
LATEST ARTICLE
TECHPEDIA Selengkapnya >
-
Ini sejarah dan kegunaan teks viral "Lorem Ipsum" di tugu IKN, sudah ada sejak abad ke 16
-
Penjelasan mengapa port USB punya banyak warna, format terbaru di 2025 punya kecepatan 80 Gbps
-
10 Cara download gambar di Pinterest kualitas HD, cepat dan mudah dicoba
-
Cara download game PS2 dan PS3 di laptop dan HP, bisa main berdua