Baru berdiri, ADEI bermimpi digitalkan sejuta warung

Baru berdiri, ADEI bermimpi digitalkan sejuta warung

Techno.id - Potensi kekuatan besar ekonomi milik Indonesia diprediksi bakalan menjadikannya raja Asia Tenggara di tahun 2020. Hal itu kemudian dijadikan landasan atas pendirian Asosiasi Digital Entrepreneur Indonesia (ADEI).

Asosiasi ini dibentuk oleh para plaku usaha, akademisi, praktisi, peneliti dan insan yang bergerak dalam bidang digital. Mereka yakin bahwa lima tahun ke depan pasar digital, khususnya e-commerce di tanah air bakalan mencetak nilai transaksi US$ 130 miliar.

Dalam deklarasinya, ADEI mengungkap visinya untuk memercepat pemanfaatan digital di semua sektor. Waroeng Digital yang menyasar pemilik warung dan pelaku Unit Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) supaya masuki dunia digital jadi fokus utamanya.

Baru berdiri, ADEI bermimpi digitalkan sejuta warung

Deklarasi ADEI
2016 techno.id/Denny Mahardy

"Inisitaif ADEI dan UMKM terdiri dari pedagangan, toko klontongan untuk pemanfaatan teknologi digital. Kita tidak ada pembatas warung mana untuk ikut, kita terbuka untuk semuanya," ungkap Bari Arijono, Ketua Umum ADEI di Gedung Cyber 2, Jakarta.

Ke depannya, kata Bari, warung-warung yang bergabung dengan ADEI bakalan punya etalase di dalam aplikasinya. Sayang, aplikasi yang disebutkan Bari belum terwujud. Asosiasi ini menjanjikan aplikasinya akan diperkenalkan Maret 2016 mendatang.

Dirinya pun mengklaim, manfaat yang bakalan diraih pemilik warung yang bergabung ke ADEI berupa lonjakan transaksi hingga dua kali lipat. Sementara ini, anggota ADEI baru mencapai 150 dari target sejuta warung yang didigitalkan pada Juni 2016.

"Bila transaksi Rp100 ribu per hari, bisa meningkat jadi Rp200 ribu. Jadi, kita harapkan bisa naik dua kali lipatnya. ADEI akan berfungsi sebagai hub yang membantu para pelaku indutri dan pemerintah dalam berbagai aspek untuk pemanfaatan teknologi digital," tandas Bari.

(brl/red)