Bentuk aliansi baru, 3 publisher Indonesia incar US$ 180 juta

Bentuk aliansi baru, 3 publisher Indonesia incar US$ 180 juta

Techno.id - Dunia periklanan Indonesia makin ramai dengan kehadiran Premium Indonesian Publisher (PIP). Aliansi yang dibentuk dari tiga publisher besar tanah air yakni KapanLagi Network (KLN), KMK Online, dan Kompas.com diklaim sebagai penjawab kebutuhan para pengiklan.

Chief Executive Officer (CEO) KLN, Steve Christian, PIP sendiri memiliki visi menumbuhkan pasar digital advertising yang sehat bagi publisher, partnership, dan pengiklan. Sementara itu, misinya adalah memberikan solusi yang mudah bagi para pengiklan.

Pertumbuhan mobile dari tahun ke tahun semakin meningkat. Ada banyak manfaat yang bisa didapat pengiklan dengan PIP. Jangkauan kami bisa capai 90 persen dari mobile user di Indonesia. Ini karena penggabungan dari KLN, KMK online, dan Kompas.com. Selain itu juga ada ada kepastian mengenai pencapaian dan brand safety, serta creative ads yang interaktif, kata Steve soal aliansi barunya.

Bos yang senang bergaya kasual itu pun menyatakan, PIP tak berjalan sendiri. Aliansi publisher ini disebutkan sudah bermitra dengan partner yang telah ditunjuk, yakni Ambient Digital. Ambient Digital ini sebagai eksklusif partner untuk menjadi gerbang terdepan dari PIP.

Sebelumnya, kita sudah melakukan pitching ke 4 calon partner kami. Ambient merupakan 1 potensial partner kami, di mana kami melihat Ambient mempunyai 3 poin utama yang kami butuhkan, yaitu full local support, dedicated creative design, dan team yang aktif serta antusias dalam bidang sales dan marketing papar Steve.

Sementara itu, Manuel Irwanputera selaku Chief Operating Officer (COO) KMK Online, menungkapkan PIP hadir dalam 1 pintu yang membuat pengiklan bisa pasang iklan sekaligus 3 publisher premium. Jaminan soal kepastian pencapaian dan brand safety, serta creative ads yang interaktif tentu jadi kekuatan utama yang ditawarkan PIP.

Kita harap bisa memberi solusi terbaik dengan pencapaian terluas untuk agency atau para pengiklan yang ingin memanfaatkan momentum pertumbuhan mobile di Indonesia. Kami juga ingin memberikan angin segar untuk kancah persaingan platform lokal dan lainnya," tutur Manuel.

Andy Budiman, CEO Kompas.com pun menjelaskan soal pertumbuhan mobile yang terus mengalami peningkatan. Data statistik mencatat konsumsi smartphone/mobile device lebih dari 5 jam setiap hari yang menunjukkan potensi iklan mobile d masa depan.

Mobile device itu menyumbang 70 persen trafik kita, growth juga lewat mobile. Berdasarkan data dari GFK pun demikian. Kebanyakan akses online itu di smartphone. Itulah trendnya saat ini, ungkap Budiman.

Sedangkan dari sisi partner, Remco Lupker selaku Presiden Direktur Ambient Digital memaparkan pengeluaran belanja iklan digital mencapai sekitar US$ 1,8 miliar. Sayang, mobile advertising baru kebagian porsi di bawah 7 persen. Kerja sama ini diharapkan bisa mendongkrak pertumbuhan iklan mobile yang sangat potensial.

Untuk PIP sendiri paling tidak tahun pertama bisa mengambil 10 persen dari total USD 1,8 miliar. Dapat segitu saja, kita udah seneng banget, kata Remco selepa acara peluncuran aliansi PIP yang digelar di Mall Senayan City, Jakarta.

(brl/red)