Ilmuwan NASA berencana gunakan jamur untuk pantau perubahan iklim
Jamur dari jenis Mikoriza diklaim dapat menunjukkan reaksi pohon saat terjadinya perubahan iklim.

Techno.id - Terobosan baru saja dilakukan oleh para ilmuwan dari NASA Jet Propulsion Laboratory atau yang biasa disingkat JPL. Para ilmuwan badan antariksa Amerika itu dikabarkan bakal menggunakan jamur untuk memantau terjadinya perubahan iklim di masa depan.
Jamur yang dimaksud oleh para peneliti merupakan jenis mikoriza yang biasa menempel pada akar pohon. Dengan mengamati mikoriza yang menempel pada akar pohon di hutan-hutan seluruh dunia, diharapkan di masa depan proses pemantauan perubahan iklim dalam kaitannya dengan kelangsungan hidup pepohonan atau lingkungan hidup dapat teramati dengan baik.
Sebagaimana dilansir oleh Engadget (1/4/16), para peneliti NASA JPL kabarnya akan menggunakan metode pengamatan via satelit dari Observatory Global Forest Earth Smithsoian Institution. Mereka berencana akan memetakan 'hubungan' yang terjadi antara jamur dengan pohon sebagai inangnya.
Penemuan sementara dari para peneliti menyebutkan jika proses simbiosis yang terjadi antara mikoriza dan akar pohon dapat menunjukkan perubahan iklim yang terjadi. Tandanya adalah berupa bergugurannya beberapa pohon di waktu tertentu dan kembali menghijaunya dedaunan pohon saat kurun proses hubungan dalam beberapa waktu tertentu.
Dengan ditemukannya metode ini, para peneliti berharap masalah pencemaran lingkungan dan juga pengrusakan lingkungan karena tingkat polusi yang meningkat dapat diatasi di masa depan.
HAVE YOU READ THIS?
- Para ilmuwan temukan cara tercepat deteksi autisme pada anak
- Peneliti Korea manfaatkan laser untuk deteksi bakteri pada makanan
- NASA gelontorkan dana Rp133,3 miliar untuk bangun 'pemburu' exoplanet
- Ilmuwan MIT bantu Anda menurunkan berat badan dengan aplikasi
- Ilmuwan Jepang temukan bakteri baru pemakan sampah plastik
WHAT TO READ NEXT ?
-
Para ilmuwan temukan cara tercepat deteksi autisme pada anak
SCIENCE 2 April 2016 05:00 -
Peneliti Korea manfaatkan laser untuk deteksi bakteri pada makanan
SCIENCE 1 April 2016 12:00 -
NASA gelontorkan dana Rp133,3 miliar untuk bangun 'pemburu' exoplanet
SCIENCE 31 Maret 2016 08:00 -
Ilmuwan MIT bantu Anda menurunkan berat badan dengan aplikasi
SCIENCE 29 Maret 2016 05:00 -
Studi: Umur cincin Saturnus lebih muda dari perkiraan awal
SCIENCE 28 Maret 2016 10:00 -
Atom-Thin Patch, pendeteksi kadar gula darah tanpa jarum suntik
SCIENCE 27 Maret 2016 19:00 -
Ngeri, rokok elektrik lebih berbahaya bagi imun manusia
SCIENCE 26 Maret 2016 08:00 -
Mobil pintar bakal bikin lampu lalu lintas tak lagi berguna
SCIENCE 24 Maret 2016 10:00 -
Peneliti MIT: Di masa depan jalanan tak memerlukan lampu lalu lintas!
SCIENCE 21 Maret 2016 22:00 -
Studi: Video game justru membuat anak pandai bersosialisasi
SCIENCE 21 Maret 2016 12:00 -
Si kerdil Pluto ternyata lebih kompleks dari perkiraan, ini buktinya!
SCIENCE 21 Maret 2016 09:00 -
Kelak baterai smartphone mungkin akan menggunakan gula
SCIENCE 20 Maret 2016 18:00 -
Mungkinkah manusia dan dinosaurus hidup bersama?
SCIENCE 20 Maret 2016 17:00 -
Exoplanet dengan orbit 'eksentrik' telah ditemukan
SCIENCE 20 Maret 2016 10:00 -
Berbekal gambar ini, ilmuwan temukan tahap awal pembentukan planet
SCIENCE 19 Maret 2016 23:00