5 Sistem operasi yang akan membuat laptop lama terasa baru lagi

foto: freepik
Techno.id - Masa pakai laptop memiliki batas penggunaan. Seiring berjalannya waktu dan perkembangan teknologi, laptop akan menjadi korban penuaan dari sistem operasi yang lebih modern. Namun, ketika laptop kamu sudah masuk dalam kategori “pensiun”, bukan berarti harus dibenamkan di dalam lemari.
Kamu masih bisa menambah nyawa ekstra pada laptop lama. Kuncinya, meningkatkan perangkat keras atau menemukan perangkat lunak yang lebih sesuai. Sebagai aalah satu opsi, mendapatkan system operasi (OS) yang sesuai jauh lebih murah dan jauh lebih mudah. Menginstal OS baru di laptop lama tidak masalah, tetapi masalah mungkin muncul sebelum instalasi. OS apa yang terbaik untuk situasi tersebut?
- Cara mengubah laptop lawas jadi Chromebook, seperti baru lagi Kita masih bisa memberikan nafas baru bagi laptop lawas dengan Chrome OS
- Macam macam sistem operasi komputer, lengkap dengan fungsinya Menjelajahi berbagai sistem operasi komputer dan fungsinya dalam kehidupan sehari-hari.
- Sebutkan macam-macam sistem operasi yang populer di dunia teknologi Dalam dunia teknologi, sistem operasi adalah perangkat lunak yang sangat penting karena mengelola perangkat keras dan perangkat lunak komputer.
Hampir semua distro Linux akan cocok untuk hampir semua komputer yang sudah tua. Berikut beberapa OS yang bisa kamu suntik ke dalam laptop lama agar bisa berfungsi Kembali.
1. ChromeOS Flex
Kamu tidak perlu membeli Chromebook untuk menggunakan ChromeOS. Kamu bisa menggunakan ChromeOS Flex, versi ChromeOS yang dapat diinstal di hampir semua sistem.
ChromeOS sangat ringan dan sangat ramah pengguna. Ini adalah sistem operasi yang berfokus pada cloud yang dioptimalkan untuk aplikasi berbasis web. Artinya, sebagian besar tugas ditangani melalui Google Chrome, mengurangi permintaan akan sumber daya lokal. Meskipun Chrome dikenal sebagai browser yang membutuhkan sumber daya, namu cukup baik di lingkungan kustomnya sendiri.
ChromeOS Flex juga dirancang untuk memudahkan pemasangan dan pemeliharaan, tetapi membutuhkan keahlian teknis minimal untuk menyiapkan dan mengoperasikannya. Sementara banyak distro Linux yang ringan tapi rumit untuk dipasang dan dipelihara oleh pengguna rata-rata. ChromeOS Flex adalah opsi paling sederhana.
Untuk rata-rata pengguna yang ingin mendapatkan sedikit lebih banyak waktu dari sistem yang lebih lama, ChromeOS Flex kemungkinan merupakan pilihan terbaik.
2. Linux Mint
Linux Mint bukanlah distro Linux paling ringan yang dapat kamu instal di komputer lama. Tetapi jika sistem operasi asli pada perangkat kamu adalah Windows 7 atau yang lebih baru, kemungkinan besar kamu tidak akan mengalami masalah.
Linux Mint jauh lebih efisien dari sisi penggunaan sumber daya komputer dibanding instalasi Windows. Jika lebih suka desktop yang lebih ringan, kamu dapat mengunduh Linux Mint dengan lingkungan XFCE.
Salah satu keuntungan Linux Mint, OS ini menggunakan sistem manajemen paket Debian. Dibanding pengelola paket lainnya, Debian sejauh ini menerima beberapa dukungan paling kuat dalam hal aplikasi Linux asli. Meskipun Linux Mint bukan opsi paling ringan yang tersedia, itu akan berjalan dengan baik di sebagian besar sistem yang berusia kurang dari 20 tahun.
3. CentOS
Saat menjelajahi distribusi Linux, kamu mungkin akan menemukan distro menggunakan sistem manajemen paket Debian atau sistem manajemen paket Red Hat, atau disingkat RPM. Sementara pilihan untuk menggunakan Debian atau RPM tidak akan membuat perbedaan besar bagi sebagian besar pengguna. Bagi mereka yang mempertimbangkan sisi RPM dari argumen dan berada di pasar untuk distro ringan, CentOS mungkin merupakan pilihan terbaik.
CentOS menggunakan YUM bukan RPM. Bagi sebagian besar pengguna, semua ini berarti waktu yang lebih mudah untuk menginstal perangkat lunak di sistem mereka. Salah satu manfaat menggunakan CentOS, distro ini juga menikmati siklus rilis yang panjang dan dukungan yang diperpanjang.
Namun kelemahan besar menggunakan CentOS adalah lingkungan desktop GNOME, yang bukan opsi paling ringan yang tersedia. Dalam kebanyakan kasus, kamu mungkin akan baik-baik saja dengan tetap menggunakan konfigurasi default CentOS, tetapi kamu dapat menginstal distro dengan XFCE, MATE, atau LXDE alih-alih GNOME. Namun, proses ini bisa sedikit rumit. Jika lebih suka mengunduh distro berbasis Red Hat dengan lingkungan desktop yang ringan, Fedora tersedia untuk diunduh dalam berbagai varian.
4. Xubuntu
Xubuntu adalah versi alternatif dari Ubuntu, dengan perbedaan utama terletak di dalam GUI. Alih-alih lingkungan desktop GNOME default Ubuntu, Xubuntu hadir dengan XFCE, alternatif yang jauh lebih ringan untuk GNOME.
Apa yang membuat Xubuntu menjadi pilihan yang sangat bagus adalah fondasi Ubuntu-nya. Ubuntu adalah distro Linux yang paling ramah pengguna. OS ini sangat intuitif untuk pemula, dan kamu akan memiliki banyak kompatibilitas perangkat lunak yang mungkin tidak dimiliki istro lain.
5. Manjaro
Sementara distro Linux sering kali menggunakan Debian atau RPM, ada opsi lain. Salah satu opsi yang semakin populer adalah pengelola paket Pacman, yang terutama dipopulerkan melalui penggunaan Arch Linux. Bagi yang tertarik dengan pengelola paket Pacman, Manjaro adalah pilihan terbaik berikutnya.
Manjaro memberikan pengalaman yang lebih sederhana dibanding Arch Linux. Dibanding banyak distro Linux lainnya, Manjaro membutuhkan lebih banyak perawatan. Ada banyak hal yang dapat kamu lakukan dengan Manjaro tanpa membebani sistem. Untuk langkah ekstra dalam hal kecepatan, kamu bahkan dapat menginstal Manjaro dengan XFCE.
RECOMMENDED ARTICLE
- Cara resmi mendapatkan pembaruan Windows 11 versi 24H2, banyak fitur baru
- Samsung One UI 7 bakal diluncurkan bersama seri Galaxy S25 tahun depan, ini fitur yang perlu diketahui
- 4 Cara alternatif membuka Windows File Explorer, anti ribet
- Mau beralih dari Android ke iPhone? Begini cara mentransfer datanya, anti ribet
- Cara menggunakan Genmoji di iOS 18, bikin emoji yang dihasilkan AI hanya dalam hitungan detik
HOW TO
-
Cara menjalankan aplikasi dan game Windows di Android menggunakan Winlator terbaru di 2025
-
Cara record Zoom di laptop dan MacBook yang simpel dan mudah, sekaligus trik merangkum meeting pakai A
-
5 Langkah preventif merawat baterai HP di tengah musim pancaroba 2025, ternyata ini yang bikin rusak
-
Cara mengetahui dan memeriksa jumlah siklus baterai iPhone terbaru 2025, ini 5 langkah merawatnya
-
Cara menghentikan baterai laptop agar tidak terisi daya di atas 80% di Windows 11, ini alasannya
TECHPEDIA
-
Ini sejarah dan kegunaan teks viral "Lorem Ipsum" di tugu IKN, sudah ada sejak abad ke 16
-
Penjelasan mengapa port USB punya banyak warna, format terbaru di 2025 punya kecepatan 80 Gbps
-
10 Cara download gambar di Pinterest kualitas HD, cepat dan mudah dicoba
-
Cara download game PS2 dan PS3 di laptop dan HP, bisa main berdua
-
10 Fitur canggih iPhone 16E, bakal jadi HP Apple termurah di bawah Rp 10 juta?
LATEST ARTICLE
BEST PRODUCT Selengkapnya >
-
11 Aplikasi cek spesifikasi HP Android, akurat & mudah dipakai tanpa ribet terbaru di 2025
-
Cara download dokumen di Course Hero tanpa login terbaru 2025, gratis nggak ribet bisa pakai AI
-
5 Perbedaan layar OLED dengan IPS di iPhone, bagaimana dengan seri terbarunya?
-
5 Rekomendasi HP baru 2025 dengan baterai Jumbo 5.000 mAh untuk mudik, harga di bawah Rp 5 juta