Pakai WiFi, peneliti buat alat "pengintai" yang dapat tembus dinding

Ilustrasi penelitian ilmiah © 2015 Macrovector / Shutterstock.com
Techno.id - Para peneliti asal Massachusetts Institute of Technology (MIT) dilaporkan baru saja telah mengembangkan sebuah perangkat yang dapat digunakan untuk "mengintai" seseorang dari balik dinding. Perangkat bernama RF-Capture tersebut kabarnya dapat mengenali gerakan tubuh dan tangan seseorang yang ada di balik dinding dengan cukup jelas menggunakan bantuan sinyal WiFi.
Seperti dikutip dari BusinessInsider (29/10/15), perangkat canggih ini bekerja dengan cara mentransmisikan sinyal WiFi melalui dinding yang kemudian dipantulkan kembali ke sensor perangkat. Proses ini diklaim oleh para peneliti yang membuat RF-Capture dapat memvisualisasikan seseorang di balik dinding dengan cukup jelas, seperti identitas dari individu di balik dinding, gerakan tangan, dan bagaimana orang tersebut bergerak.
- Inovasi terbaru teknologi Wi-Fi, bisa digunakan 'melihat' orang di balik tembok Teknologi Wi-Fi untuk memantau kegiatan orang di balik tembok menggunakan dense pose.
- Hebat, kamera ini bisa lacak benda yang tersembunyi di balik tembok Meski usung fitur canggih, kamera ini hanya menggunakan teknologi berdaya rendah agar bisa beroperasi.
- Ilmuwan berhasil temukan sensor sidik mata jarak jauh Ilmuwan asal Carnegie Mellon University berhasil menemukan sensor sidik mata yang dapat berfungsi bahkan dari jarak jauh sekali pun.
© 2015 MIT Computer Science & Artificial Intellegence Laboratorium
Kendati demikian, Fadel Adib salah seorang tim peneliti mengungkapkan jika tak selamanya perangkat dapat memvisualisasikan seseorang di balik dinding dengan cukup jelas. Hal ini, menurut Adib dikarenakan setiap proses transmisi sinyal akan hampir selalu terdapat noise yang dapat mendistorsi gambar yang dihasilkan.
Namun, untuk mengatasi hal tersebut Adib dan rekan peneliti lainnya dilaporkan menggunakan gabungan informasi dari orang yang ingin "diintai" baik dari data masa lalu maupun menggunakan data pengamatan saat itu. Semua data yang diperoleh bakal dikumpulkan dan dianalisis menggunakan algoritma khusus untuk menciptakan sebuah model tubuh manusia seperti tangan, kepala, dada, lengan, dan kaki berikut dengan gerakan khas bagian tubuh tersebut.
© 2015 MIT Computer Science & Artificial Intellegence Laboratorium
Melalui cara tersebut, Adib mengklaim bisa membedakan sejumlah karakteristik seseorang dari citra yang didapat, termasuk tinggi dan lebar bahu yang dapat digunakan untuk membuat profil secara keseluruhan. Nah, data ini kemudian dapat "dilatih" dan digunakan oleh para peneliti untuk menemukan pola bentuk tubuh dan ukuran objek yang sedang diamati.
Saat ini, perangkat RF-Capture masih dalam tahap uji coba laboratorium. Adib dan rekan peneliti lainnya berharap, suatu saat perangkat ini bisa digunakan untuk membantu mempercepat penanganan pada pasien kecelakaan, sistem keamanan dan pengawasan rumah, maupun fungsi lainnya.
RECOMMENDED ARTICLE
- Melimpah, kalium diprediksi dapat gantikan lithium di masa depan
- Menurut peneliti, virus herpes dapat sembuhkan penyakit kanker
- Di masa depan, smartphone bisa jadi alat pendeteksi pencemaran udara
- Menurut WHO, sosis dan bacon dapat sebabkan kanker pada manusia
- Bisa ular dan Nanofiber diketahui bisa hentikan pendarahan
HOW TO
-
Cara terbaru mengetahui siapa yang menggunakan WiFi kita tanpa izin dan memblokirnya
-
Cara menerjemahkan chat WhatsApp pakai AI langsung di aplikasinya, gampang dan tak ribet
-
Cara terbaru merekam layar Macbook tanpa aplikasi tambahan, ringan dan tak bikin lemot
-
Cara terbaru kalibrasi warna monitor secara manual untuk desain grafis, ternyata gampang dan mudah
-
Cara menghapus aplikasi bawaan Windows yang jarang digunakan, bisa bikin lemot jika diabaikan
TECHPEDIA
-
5 Tanggal Steam Sale paling populer yang termurah, game harga ratusan ribu bisa dapat diskon 90%
-
Intip canggihnya Galaxy S25 Edge, bodinya bakal cuma setebal biji beras?
-
Tinggal diajak ngobrol, chatbot AI punya Netflix ini bisa kasih rekomendasi film yang asyik
-
Skype berhenti beroperasi setelah lebih dari 20 tahun, ganti jadi produknya Microsoft yang satu ini
-
Apa itu pindai mata dan World Coin, ternyata berbahaya bagi data pribadi pengguna
LATEST ARTICLE
TECHPEDIA Selengkapnya >
-
5 Tanggal Steam Sale paling populer yang termurah, game harga ratusan ribu bisa dapat diskon 90%
-
Intip canggihnya Galaxy S25 Edge, bodinya bakal cuma setebal biji beras?
-
Tinggal diajak ngobrol, chatbot AI punya Netflix ini bisa kasih rekomendasi film yang asyik
-
Skype berhenti beroperasi setelah lebih dari 20 tahun, ganti jadi produknya Microsoft yang satu ini