Mindtalk siap unjuk eksistensi di bawah kepemimpinan baru

Logo Mindtalk © 2015 mindtalk.com
Techno.id - Lama tak terdengar, media sosial Mindtalk yang berada di bawah naungan PT Ansvia bersiap membuktikan eksistensinya di bawah kepemimpinan baru CEO PT Ansvia, Abang Edwin Syarif Agustin yang biasa disapa Bangwin. Bangwin mengungkapkan bahwa Mindtalk.com akan tetap berperan penting dalam pengembangan teknologi-teknologi terkini di perusahaan tersebut.
Mindtalk.com merupakan media sosial asli Indonesia hasil gagasan Robin Marufi dan Danny Oei Wirianto, yang juga menjabat sebagai CEO sebelumnya. Saat ini Mindtalk memiliki lebih dari 700.000 anggota dari seluruh pelosok Indonesia.
- Kolaborasi SSPACE dan WIsdomCrowd untuk tingkatkan kinerja menembus pasar digital SSPACE dan WisdomCrowd berkolaborasi dalam pemanfaatan media aset satu sama lain.
- Mengenal para angel investor yang bergentayangan di Indonesia Kesadaran generasi muda yang melek digital itu kemudian melahirkan bermacam-macam aplikasi dan produk teknologi yang mempunyai daya saing tinggi.
- Terima pendanaan, GDILab akan investasikan untuk tim teknis GDILab.com memiliki produk GDIAnalytics, social media analytics tools yang berfokus membantu UKM, brand, startup, dan perusahaan.
Sejak awal diluncurkan, Mindtalk.com dibangun berdasarkan sebuah social networking engine yang diberi nama Digaku. Menggunakan engine hasil olahan anak negeri tersebut, sebuah korporasi dapat mengoptimalisasi pola komunikasi internalnya tanpa mengandalkan email, telepon, instant messenger, dan sebagainya.
Bangwin menambahkan bahwa PT Ansvia akan melebarkan sayap bisnisnya ke segmen enterprise, di mana Ansvia selaku produsen solusi-solusi IT menawarkan produk-produk back-end yang diyakini akan dapat membantu sebuah entitas (lembaga maupun perusahaan) lebih mudah mencapai tujuannya.
Produk andalan Ansvia untuk segmen enterprise saat ini adalah Enterprise Social Network yang diberi nama Digaku, sementara itu ada sekitar 16 produk modular yang sedang dalam tahap finalisasi mulai dari search engine, push notification, dan juga database engine. “Kami mengestimasikan, produk-produk modular tersebut akan dapat dirilis ke pasaran mulai kuartal kedua 2016,” ungkap Bangwin.
Sementara itu, Mindtalk.com akan tetap beroperasi dan memiliki fungsi krusial sebagai tempat di mana beragam teknologi terkini diuji dan disempurnakan sebelum dilemparkan ke pasar. Sedangkan produk-produk unggulan PT Ansvia seperti enterprise social network dan banyak modular produk lainnya, akan ditawarkan ke pasar enterprise dengan sales model B2B.
Terkait trafik, Bangwin mengatakan untuk pertumbuhannya member baru relatif stabil, rata-rata sekitar 2 persen hingga 3 persen setiap bulannya dengan sekitar 45.000 anggota aktif, tersebar di seluruh Indonesia dan 55.000 trafik unique visitors per bulan.
RECOMMENDED ARTICLE
HOW TO
-
Cara terbaru amankan e-mail pribadi dari spam saat daftar online, biar inbox tetap bersih dan sehat
-
Trik ubah smartphone jadul jadi CCTV gratis di rumah, bisa diandalkan dan gratis
-
Cara cepat dan terbaru menghapus file tak penting di Google Drive, jangan sampai penuh baru bersihin
-
Cara ampuh pindahkan file puluhan GB dari laptop ke HP Android dengan kecepatan tinggi tanpa kabel USB
-
7 Website gratis terbaru perbaiki JPG rusak jadi foto yang jernih, gampang dan anti ribet
TECHPEDIA
-
5 Tanggal Steam Sale paling populer yang termurah, game harga ratusan ribu bisa dapat diskon 90%
-
Intip canggihnya Galaxy S25 Edge, bodinya bakal cuma setebal biji beras?
-
Tinggal diajak ngobrol, chatbot AI punya Netflix ini bisa kasih rekomendasi film yang asyik
-
Skype berhenti beroperasi setelah lebih dari 20 tahun, ganti jadi produknya Microsoft yang satu ini
-
Apa itu pindai mata dan World Coin, ternyata berbahaya bagi data pribadi pengguna
LATEST ARTICLE
TECHPEDIA Selengkapnya >
-
5 Tanggal Steam Sale paling populer yang termurah, game harga ratusan ribu bisa dapat diskon 90%
-
Intip canggihnya Galaxy S25 Edge, bodinya bakal cuma setebal biji beras?
-
Tinggal diajak ngobrol, chatbot AI punya Netflix ini bisa kasih rekomendasi film yang asyik
-
Skype berhenti beroperasi setelah lebih dari 20 tahun, ganti jadi produknya Microsoft yang satu ini