Jadi istri Stephen Hawking itu berat

Stephen Hawking dan Jane Hawking © theconversation.com
Techno.id - Memiliki suami yang punya kepintaran luar biasa dan salah satu ilmuwan termasyhur di dunia adalah suatu kebanggaan. Namun tidak sepenuhnya demikian, seperti yang dilansir oleh Merdeka.com (21/05/15) Film The Theory of Everything (2014), menceritakan perjalanan awal rumah tangga Hawking dan istrinya.
Dalam film tersebut mereka berjuang terus menerus, sampai akhirnya Jane istri Hawking yang pertama merasa fisik dan mentalnya mencapai titik lelah.
- 5 Fakta tentang John Nash yang membuat kamu takjub John Nash, penebang Nobel dan ahli matematika, yang tutup usia karena kecelakaan memang pantas dikagumi.
- 9 Film biografi terbaik tentang ilmuwan, ada BJ Habibie Film-film ini bisa bikin imajinasimu melayang-layang. "Gimana ya, rasanya jadi orang yang ulet dan punya kecerdasan di atas rata-rata?"
- Stephen Hawking meninggal usia 76 tahun, ini pernyataan resmi keluarga Kabar meninggalnya ilmuwan kontroversial ini mengejutkan.
"Kadang-kadang hidup begitu mengerikan, sehingga secara fisik dan mental sangat melelahkan. Kadang saya ingin melemparkan diri ke sungai. Tapi saya berhenti berniat seperti itu karena anak-anak," ujar Jane dikutip dari Merdeka.com (21/05/15).
Seperti yang Anda ketahui Hawking adalah penderita Amyotrophic Lateral Sclerosis (ALS). Diketahui, dia menderita penyakit saraf motor itu saat menginjak usia 22 tahun, sebelum menikah dengan Jane pada 1965.
Berjalannya waktu rumah tangga Hawking dan istri pertamanya Jane, tidak bisa dipertahankan lagi. Perpisahan ini datang ketika Hawking sukses besar menjadi seorang ilmuwan. Namun sebaliknya, Jane malah merasakan di bawah titik kulminasi. Sehingga, Jane merasa tingkat fisik dan mentalnya sudah mencapai batas kemampuan.
"Pernikahan kami adalah sukses besar. Stephen mencapai apa yang ingin dicapai, kami bersama dalam waktu yang lama dan memiliki tiga anak," katanya.
"Dalam kehidupan nyata, kami akan kesulitan menangani penyakit seperti Stephen daripada muncul di film. Saya pikir, film ini menunjukkan Stephen yang tidak diketahui, seperti perjuangan saya dan bagaimana benar-benar mencoba memberikan yang terbaik untuk mendukung karier dia," tutupnya.
RECOMMENDED ARTICLE
- GIADA siapkan banyak produk unggulan di Computex 2015
- Pelajar Indonesia raih penghargaan di Kompetisi Riset Sains Terbesar
- Kompetisi game untuk wanita digelar, total hadiahnya Rp197 juta!
- Amerika Serikat kembangkan banyak drone merpati pos untuk perang
- Di Indonesia, populasi feature phone masih di atas smartphone
HOW TO
-
Cara cek konsumsi paket data di HP Xiaomi, ternyata bisa di set batasnya juga loh!
-
Bukan matikan HP, ini 5 cara efektif dinginkan HP overheat mendadak biar nggak rusak
-
5 Penyebab notifikasi HP sering telat masuk dan solusinya, terbaru 2025
-
Cara terbaru navigasi Windows 11 tanpa mouse, penyelamat di kala rusak dan deadline menghantui
-
Cara terbaru memunculkan keyboard virtual di Windows 11, penyelamat di kala darurat
TECHPEDIA
-
Intip canggihnya Galaxy S25 Edge, bodinya bakal cuma setebal biji beras?
-
Tinggal diajak ngobrol, chatbot AI punya Netflix ini bisa kasih rekomendasi film yang asyik
-
Skype berhenti beroperasi setelah lebih dari 20 tahun, ganti jadi produknya Microsoft yang satu ini
-
Apa itu pindai mata dan World Coin, ternyata berbahaya bagi data pribadi pengguna
-
Ini sejarah dan kegunaan teks viral "Lorem Ipsum" di tugu IKN, sudah ada sejak abad ke 16
LATEST ARTICLE
TECHPEDIA Selengkapnya >
-
Intip canggihnya Galaxy S25 Edge, bodinya bakal cuma setebal biji beras?
-
Tinggal diajak ngobrol, chatbot AI punya Netflix ini bisa kasih rekomendasi film yang asyik
-
Skype berhenti beroperasi setelah lebih dari 20 tahun, ganti jadi produknya Microsoft yang satu ini
-
Apa itu pindai mata dan World Coin, ternyata berbahaya bagi data pribadi pengguna