Siapkan strategi bisnis dan identitas baru, Nokia ubah logo ikonik

Advertisement

Techno.id - Di ajang Mobile World Congress (WMC) 2023 di Barcelona hari ini, perusahaan telekomunikasi Nokia memperkenalkan logo baru sebagai pembaruan brand sekaligus pembaruan strategi perusahaan dan teknologi. Langkah ini sebagai transformasi strategis dan jangka panjang Nokia.

“Dalam benak kebanyakan orang, kami masih merupakan merek ponsel, tetapi bukan itu yang dimaksud dengan Nokia saat ini. Kami meluncurkan merek baru yang sangat berfokus pada jaringan dan digitalisasi industri. Ini merupakan hal yang sama sekali berbeda dengan ponsel lawas,” papar Pekka Lundmark, Presiden dan CEO Nokia dalam keterangan resmi seperti dilansir Neowin.net, Senin (27/2/2023).  

Meski saat ini ponsel Nokia masih tersedia di pasaran, produk-produk tersebut dibuat oleh produsen ponsel asal Finlandia, HMD Global yang menjadi mitra Nokia. Sehari jelang gelaran WMC 2023, HMD meluncurkan Nokia G22, ponsel yang dapat dengan mudah diperbaiki pemiliknya.

Timeline perubahan logo Nokia dari masa ke masa (Nokiamob.net)

Logo baru ini merupakan perubahan signifikan dari logo ikonik yang telah digunakan perusahaan sejak hampir 60 tahun silam. Logo baru ini merupakan sesuatu yang melambangkan Nokia berenergi, dinamis, dan modern.

Bersamaan dengan penyegaran merek, Nokia juga mengumumkan strategi perusahaan yang diperbarui. Ketika Lundmark menjadi CEO Nokia pada tahun 2020, ia menetapkan strategi tiga fase, reset, akselerasi, dan skala. Karena tahap reset sekarang sudah selesai, Lundmark mengatakan bahwa tahap kedua sudah dimulai.

Dia mengatakan bahwa Nokia akan memprioritaskan peningkatan pangsa pasar dalam bisnis perusahaan dengan menjual peralatan jaringan ke penyedia layanan nirkabel. Nokia sekarang memiliki “amunisi dan alat” untuk mengambil pangsa pasar tanpa mengorbankan margin. Selain itu, Nokia juga berencana mengembangkan bisnisnya dengan menjual jaringan 5G pribadi ke perusahaan-perusahaan.

“Kami melihat potensi digital untuk mengubah bisnis, industri, dan masyarakat dengan peluang dalam produktivitas, keberlanjutan, dan aksesibilitas. Kami melihat masa depan di mana jaringan lebih dari sekadar menghubungkan orang dan benda. Mereka mudah beradaptasi, otonom, dan dapat dikonsumsi. Mereka adalah jaringan yang memahami, berpikir, dan bergerak serta mereka memaksimalkan peluang digitalisasi,” lanjut Lundmark.

Lundmark juga mengungkapkan strategi perusahaan dan teknologi yang diperbarui dengan fokus untuk menghadirkan potensi eksponensial jaringan dan cloud yang bersinergi. Untuk memulai ambisi ini, Nokia memperbarui brand yang merefleksikan citra Nokia saat ini sebagai pemimpin inovasi teknologi B2B. “Ini Nokia, bukan seperti yang pernah dilihat dunia sebelumnya,” tegas Lundmark.

Advertisement


(brl/red)