Penggunaan rokok elektrik meningkat di kalangan remaja

Advertisement

Techno.id - Remaja memang rentan terpengaruh dengan hal-hal yang baru, tidak terkecuali rokok elektrik. Nyatanya, rokok elektrik yang dikatakan dapat membantu pecandu rokok untuk berhenti ternyata juga menimbulkan efek yang berbahaya.

"Rokok elektrik menjadi perhatian besar kami. Rokok elektrik adalah perang pengiriman nikotin yang sangat adiktif, karena dari dari uapnya dapat merusak paru-paru," ujar Jonathan D. Klein, MD, MPH, FAAP, selaku direktur AAP B. Richmond Center of Excellence dan direktur eksekutif American Academy of Pediatrics (AAP), dikutip dari ScienceDaily (26/04/15).

Namun ironisnya, penggunaan penggunaan rokok elektrik ini semakin meningkat setiap tahun di kalangan remaja. Seperti yang dilansir dari ScienceDaily (26/04/15), menurut penelitian yang telah dipresentasikan pada tanggal 26 April yang lalu di Pediatric Academic of Societies, San Diego, hasil penelitian menunjukkan jika rokok tradisional dengan tembakau lebih memang lebih umum digunakan remaja (22 persen), kemudian shisa (13 persen), lalu rokok elektrik (10 persen).

Penelitian ini juga menunjukkan jika penggunaan rokok elektrik pada remaja naik menjadi 11 persen pada tahun 2014. Bahkan, penggunaan rokok elektrik ini dipakai pada pengguna rokok tradisional sekitar 56 persen pada tahun 2014.

"penelitian kami menunjukkan jika penggunaan rokok elektrik meningkat dengan cepat, dan ini harus menjadi peringatan kita untuk mengatur rokok elektrik dengan produk tembakau yang lain," tutup Klein.

Advertisement


(brl/red)