Ini kisah tragis perginya 5 mantan CEO perusahaan teknologi ternama
Brendan Eich - Mozilla, menjabat cuma 10 hari
Terpilih menjadi CEO Mozilla pada 24 Maret 2014, Brendan Eich langsung mendapatkan tekanan dari beberapa pihak begitu resmi menjabat. Pasalnya, kreator bahasa pemrograman Javascript ini diketahui pernah mendonasikan koceknya sekitar Rp13 jutaan pada California Proposition 8, sebuah kampanye yang kontra pada pernikahan sesama jenis.
-
10 Hal yang bisa kamu pelajari dari pendiri Facebook dan Apple Banyak pengorbanan yang mereka lakukan untuk meraih sukses.
-
Akankah Marissa Mayer mengalami nasib tragis seperti 4 CEO Yahoo lain? Satu dari lima CEO perusahaan teknologi dengan penghasilan tertinggi sedunia itu sedang menghadapi cobaan besar.
-
Mana yang gajinya lebih tinggi, menjadi CEO Apple atau Microsoft? Saat dibandingkan, ternyata bayaran CEO Microsoft lebih tinggi daripada perusahaan kompetitornya itu.
Hal ini pun memantik para aktivis persamaan gender untuk membuat kampanye online yang memojokkan Brendan. Kampanye ini didukung pula oleh situs kencan OkCupid yang lantas merekomendasikan penggunanya untuk memboikot software buatan Mozilla.
3 April 2014, atau kurang dari dua minggu, Brendan diminta untuk mengundurkan diri. Pengunduran diri Brendan ini dinilai bisa menyelamatkan nama baik serta prinsip Mozilla yang tidak membeda-bedakan para pegawainya, termasuk dalam hal orientasi seksual.
(brl/red)