Gunakan polimer khusus, ilmuwan Jerman buat baterai jadi lebih hemat

Advertisement

Techno.id - Ilmuwan asal Frederich Schiller University Jena, Jerman baru-baru ini menemukan komposisi bahan yang diklaim dapat membuat baterai redox-flow mempunyai kapasitas tampung lebih besar hingga diklaim lebih hemat energi. Menariknya, selain hemat energi komposisi bahan yang digunakan ini diklaim lebih murah dari bahan baterai redox-flow pada umumnya.

Perlu Anda ketahui, baterai redox-flow berbeda dengan baterai lithium-ion yang banyak digunakan. Baterai redox-flow tidak terbuat dari bahan padat, melainkan dari bahan larutan organik seperti larutan asam dan banyak digunakan untuk memasok jaringan listrik panel surya dalam kapasitas yang sedang.

Seperti dilansir oleh ScienceDaily (21/10/15), peneliti menggunakan polimer khusus menyerupai kaca dan styrofoam atau polystyrene yang dapat larut dalam komposisi larutan yang menjadi bahan utama baterai redox-flow. Dengan menggunakan polimer khusus ini, peneliti mengklaim baterai dapat menahan hingga 10.000 siklus pengisian tanpa kehilangan sejumlah penting elektron dari kapasitas.

Selain itu, peneliti juga mengungkapkan jika polimer khusus tersebut juga diklaim lebih padat sehingga dapat menampung energi sebesar 10 watt per jamnya dan yang terpenting ramah lingkungan. "Dengan kemampuan ini, baterai redox-flow rancangan kami sangat cocok digunakan untuk mendukung jaringan atau pembangkit listrik berbasis fotovoltaik (panel surya)," ujar Professor Dr Ulrich S Schubert salah satu tim peneliti.

Saat ini, baterai khusus jaringan listrik ini sedang dalam pengembangan dan pengujian lanjutan. Para peneliti mengklaim sedang memperbaiki performa baterai redox-flow berbasis polimer khusus tersebut sehingga dapat digunakan dalam lingkup yang lebih besar.

Tim peneliti Jena dan baterai redox-flow inovatif buatannya (dari kiri ke kanan) adalah: Prof. Dr. Ulrich S. Schubert, Tobias Janoschka, dan Dr. Martin Hager © 2015 Anne Guenther / FSU

Advertisement


(brl/red)