Peneliti Jepang ciptakan baterai lithium-ion bertenaga surya
Ilustrasi baterai lithium-ion © 2015 forbes.com
Techno.id - Beralihnya peradaban manusia dalam mengakses informasi melalui perangkat genggam dewasa ini telah melahirkan sebuah sindrom bernama nomophobia. Ironisnya, hal itu masih tidak disertai dengan daya tahan baterai yang memadai.
-
Baterai baru ini bisa bikin ponsel Anda bertahan selama seminggu Jika teknologi ini dikembangkan oleh para produsen elektronik, takkan ada lagi kekhawatiran akan kehabisan baterai.
-
Samsung teliti baterai smartphone berkekuatan dua kali lipat Ingin jawab keluhan baterai smartphone, Samsung lakukan penelitian untuk tingkatkan daya baterai smartphone hingga dua kali lipat
-
Baterai lithium baru ini 5 kali lebih baik dari baterai sekarang Peneliti menemukan sebuah baterai dengan performa lebih baik dari baterai yang ada saat ini.
Artinya, jumlah manusia yang kian bergantung kepada perangkat genggam terus bertambah. Namun mereka juga harus direpotkan dengan proses pengisian ulang baterai perangkat genggam yang faktanya masih harus sering dilakukan.
Kenyataan inilah yang membuat sekelompok peneliti asal Jepang mengembangkan sebuah baterai lithium-ion berteknologi tenaga surya. Ya, jenis baterai yang saat ini digunakan di banyak perangkat ini dapat diisi ulang melalui sinar matahari.
Sebagaimana dikutip dari Android Community (07/09), penelitian yang dipimpin oleh Mitsunobu Sato, seorang profesor fisika di Universitas School of Advanced Engineering bahkan sudah menyiapkan sebuah prototipe-nya.
Menariknya, material yang digunakan untuk baterai lithium-ion bertenaga surya ini tidaklah berbeda dengan baterai serupa pada umumnya. Hanya saja, para peneliti menambahkan zat oksida untuk membuat elektroda positif (+) dan negatif (-) sebesar 80nm dan 90nm guna menangkap transmisi cahaya matahari.
Dalam pameran inovasi yang baru-baru ini digelar, profesor Sato berhasil menunjukkan bahwa baterai lithium-ion yang dikembangkannya dapat bekerja dengan baik. Bahkan, baterai lithium-ion bertenaga surya miliknya diibaratkan hanya membutuhkan satu dari 10 sinar matahari yang diterima.
Jadi, apakah menurut Anda perangkat genggam di masa depan nantinya akan mungkin memiliki baterai berkekuatan 'unlimited'?
BACA JUGA :
(brl/red)