Bjorka jual 19 juta Data BPJS Ketenagakerjaan secara bebas, warganet minta bongkar kekayaan ASN

Advertisement

Bjorka retas data BPJS.

Respons warganet.

foto: breached.vc

Sebelumnya, Bjorka telah berhasil meretas berbagai data dari instansi Pemerintah Indonesia. Ia kedapatan pernah menjual data milik BSSN, PeduliLindungi, My Pertamina, dan masih banyak lagi.

Aksi Bjorka ini turut memancing kehebohan warganet. Akan tetapi, respons kali ini sedikit berbeda dari sebelumnya. Jika sebelumnya masyarakat mengecam aksi dari Bjorka, namun kali ini malah menantang hacker tersebut untuk membongkar kekayaan ASN pajak yang tengah viral di Tanah Air.

Seperti diketahui, setelah peristiwa pilu kekerasan oleh anak Ditjen Pajak, Mario Dandy terhadap korban David Ozora, banyak warganet yang geram. Pasalnya, ayah dari Mario yang merupakan pejabat tinggi Ditjen Pajak dengan kekayaan yang fantastis.

Oleh karenanya, Bjorka diminta oleh warganet untuk membongkar data kekayaan dari Aparatur Sipil Negara terutama di ranah Kementerian Keuangan.

"Kenapa Bjorka ga bongkar data kekayaan Instansi yang lagi disorot ya Padahal data menteri bisa dibongkar," tulis @Martunus_Leo.

"Bjorka kalau gak bsa buka data pejabat korup gak usah sok sok an hack lah. Malu maluin aja," ujar @hanyakoleksiaj1.

"Lu bongkar data ASN Pajak dong," minta akun @SatuhatiCoffee.

Tanggapan dari pihak BPJS.

foto: Liputan6.com/ Istimewa

Melansir dari laman Liputan6.com, pihak BPJS Ketenagakerjaan tengah melakukan upaya verifikasi, setelah muncul kabar peretasan data oleh hacker bernama Bjorka. Verifikasi yang dilakukan berupa kevalidan data yang diklaim sebagai data peserta BPJS Ketenagakerjaan yang diduga diretas.

"Terkait informasi tentang adanya peretasan data BPJS Ketenagakerjaan, saat ini kami sedang melakukan koordinasi dan investigasi detail yang juga melibatkan beberapa pihak," Tutur Oni Marbun Deputi Bidang Komunikasi BPJS Ketenagakerjaan

Oni menambahkan, selain investigasi mendalam tentang kabar tersebut, pihaknya juga melakukan langkah preventif penguatan sistem keamanan teknologi informasi terhadap potensi gangguan data, yakni dengan peningkatan proteksi dan ketahanan sistem.

Lebih lanjut, Oni menyebutkan segera, pihaknya akan melakukan koordinasi dengan Badan Sandi dan Siber Negara (BSSN), dan tentu tidak menutup kemungkinan akan berkoordinasi juga dengan beberapa pihak lain yang terkait dengan perlindungan dan keamanan data.

Advertisement


(brl/guf)