5 Cara aman berinternet di smartphone, jaga data pribadi agar tidak kena phising

Advertisement

5 Cara aman berinternet

1. Jangan klik tautan yang mencurigakan

(Foto: Freepik.com)

Phising sering dilakukan dengan memancing pengguna smartphone untuk mengklik tautan menarik yang akhirnya akan menyedot data-data pribadi. Tautan bisa dibuat dari judul bombastis dan menggiurkan seperti hadiah puluhan juta rupiah sampai dengan judul sederhana seperti undangan pernikahan. Hindari mengklik tautan yang dikirim orang tidak dikenal melalui email, sms, ataupun layanan berkirim pesan seperti WhatsApp.

2. Data pribadi bukan untuk sosial media

(Foto: Freepik.com)

Memang tidak ada larangan untuk selalu up to date di sosial media, namun hendaknya pengguna harus lebih berhati-hati dalam menyebarkan informasi pribadi. Karena mungkin saja hanya dengan melihat sosial media, penjahat siber sudah bisa melancarkan aksi-aksinya. Hindari menuliskan nama ibu, alamat lengkap, nomor identitas, dan informasi-informasi sensitif lainnya di laman sosial media manapun.

3. Gunakan koneksi internet yang aman

(Foto: Freepik.com)

Sebisa mungkin hindari penggunaan wifi publik, karena biasanya jaringan wifi publik seringkali tidak terenkripsi. Gunakan jaringan seluler atau jaringan wifi terpercaya untuk menghindari celah phising dilakukan penjahat siber.

4. Gunakan layanan VPN

(Foto: Freepik.com)

Virtual Private Network (VPN) adalah layanan yang memungkinkan pengguna mengakses koneksi internet dengan aman dan terenkripsi. Jaringan VPN diibaratkan sebagai lorong-lorong yang terhubung satu sama lain. Setiap lorong di jaringan VPN memberikan perlindungan pada data-data yang dienkripsikan kepadanya, hal ini menghasilkan keamanan informasi dan data-data pribadi.

5. Aktifkan penggunaan verifikasi 2 langkah

(Foto: Freepik.com)

Peretasan akun dapat dihindari dengan mengaktifkan layanan verifikasi 2 langkah. Sebaiknya aktifkan verifikasi 2 langkah di akun-akun sosial media atau email pribadi. Sudah banyak platform-platform yang menawarkan layanan ini guna membantu meningkatkan keamanan berinternet penggunanya seperti WhatsApp dan Gmail.

Advertisement


(brl/red)